Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rabu, 20 April 2011

HUBUNGAN KERJA

Hubungan Kerja
Hubungan antara buruh dan majikan yang terjadi setelah diadakan perjanjian kerja antara buruh dengan majikan, dimana buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah dan dimana majikan menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan buruh dengan membayar upah
Kegiatan pengerahan tenaga/jasa seseorang secara terus menerus dalam waktu tertentu dan secara teratur demi orang yang memerintahkannya (pengusaha/ majikan) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati bersama.

Dasar-dasar yang mengatur Hubungan Kerja
1. Perjanjian Kerja
Perjanjian di mana diatur kesanggupan seseorang bekerja di bawah pimpinan orang lain dan menerima upah

Dari kesanggupan itu diatur :
a. Macam pekerjaan.
b. Besarnya upah dan jam kerja perminggu, lamanya waktu istirahat (cuti) dan besarnya upah selama cuti.
c. Ada tidaknya pembagian keuntungan, jika ada berapa besar.
d. Jika ada, caranya pemberian pensiun atau untuk pemberian hari tua lainnya.
e. Bentuk upah lainnya dalam bentuk innatura.
f. Bonus atau fringe benefit lainnya.
g. Lamanya perjanjian berlaku.

2. Peraturan Majikan atau Peraturan Perusahaan
Isinya mengatur hak & kewajiban kedua belah fihak

3. Perjanjian Perburuhan
Perjanjian yang diadakan oleh satu atau beberapa serikat buruh yang terdaftar pada depnaker dengan seseorang atau beberapa majikan yang berbadan hukum, yang umumnya memuat syarat-syarat perburuhan yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja

4. Peraturan Perundang-undangan & Peraturan Pemerintah Lainnya
a. Sifatnya mengatur
b. Sifatnya memaksa
c. Sifatnya diantara mengatur & memaksa
d. Perlindungan buruh yang ekonominya lemah, terletak pada kekuasaan pengadilan
Collective Bargaining
Negoitation about working condition and terms of employmen between an employer, a group of employer or one more employers- organizations on the one hand, and one or more representatives workers organizations on the other, with a view to reach agreement
Alasan dilakukannya Collective Bargaining :
1. Perjanjian perburuhan sifatnya paling demokratis
2. Negara-negara industri di luar komunis menggunakan sistem perjanjian perburuhan untuk menentukan wage & working conditions.
3. Bentuk ini mengatur hubungan kerja di mana perjanjian kerja atau perjanjian majikan tidak boleh bertentangan dengan perjanjian ini.
Syarat-syarat Collective Bargaining :
1. Independental.
2. Tujuan untuk mencapai agreement.
3. Dari segi peserta, bisa satu serikat buruh dengan satu majikan atau beberapa serikat buruh dengan beberapa majikan atau kelompok majikan.
4. Collective bargaining selalu membicarakan tentang wage & working conditions.
Hal-hal yang dibicarakan dalam collective bargaining
1. Sistem pembayaran insentif, premi, dll
2. Jam kerja, jam lembur, waktu istirahat, waktu kerja
3. Libur tahunan
4. Pengaturan karyawan yang tidak masuk kerja atau sebab lain
5. Pemutusan hubungan kerja
6. Tunjangan pensiun dan dana sakit
7. Menetapkan standar produksi
8. Prosedur konsultasi kedua belah fihak
9. Cara-cara pemecahan perselisihan dan keluh kesah sehubungan dengan penafsiran tentang perjanjian perburuhan
10. Diatur tentang prosedur untuk perundingan baru bagi perjanjian baru
Bentuk-bentuk Collective Bargaining
1. Single plant bargaining
2. Company wide bargaining
3. Industrial wide bargaining
4. Area wide bargaining

HUBUNGAN INDUSTRIAL

HUBUNGAN INDUSTRIAL
Sejarah ketenagakerjaan di Indonesia
1. Zaman penjajahan Belanda :
 Perbudakan
 Peruluran
 Perhambaan
 Rodi
 Poenale sanksi
2. Zaman penjajahan Jepang :
 Romusha
3. Zaman kemerdekaan
 Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
 Pasal 28 UUD 1945
 Buku III, bab 7 A KUH Perdata
 Pegadaan uu yang berhubungan dengan ketenagakeerjaan
 Pengadaan peraturan pemerintah
 Ratifikasi konvensi ILO
Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalamproses produksi barang & jasa (Pekerja, Pengusaha & Pemerintah) yang didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila dari Pancasila dan UUD 1945 yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia

Tujuan HIP
1. Menciptakan ketenangan, ketentraman, ketertiban, dan kegairahan kerja, serta ketenangan berusaha.
2. Meningkatkan kesejahteraan pekerja serta derajatnya sesuai dengan martabat manusia.
Azas HIP
1. Kerja sama dalam produksi
2. Kerja sama dalam menikmati hasil perusahaan
3. Kerja sama dalam bertanggung jawab
Pelaksanaan HIP
1. Lembaga kerja sama Bipartit
2. Lembaga kerja sama Tripartit
3. Kesepakatan kerja bersama
4. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
5. Lembaga penyeleseian perselisihan industrial

BURUH
Pengertian buruh bisa dipersempit atau diperluas bergantung pada undang-undang
Buruh adalah tiap orang yang bekerja pada majikan di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan dengan mendapatkan upah. (UU No.2/1951 tentang Kecelakaan kerja)
Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
(UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan)

Serikat Buruh
Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan buruh, serta meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarganya
Faham organisasi buruh :
 Pure Trade Unionism
 Tendential Trade Unionism
 Sosiodemocratic Trade Unionism
 Revolutionary Trade Unionism

PENGUSAHA
a) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan milik sendiri.
b) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.
c) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud butir a & b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia
PEMERINTAH
Fungsi Pemerintah :
 Mewakili kepentingan masyarakat.
 Menjembatani perselisihan yang timbul antar buruh & pengusaha.
 Dinas/Departemen Tenaga Kerja

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF


Media periklanan alternatif muncul sebagai tambahan bagi media tradisional yang sudah lebih dulu berkembang, seperti media periklanan elektronik dan media periklanan cetak. Dalam hal ini, pemasar terus berpikir untuk mencari satu media yang unik, baru, dan terkadang aneh. Kita sering melihat iklan yang tertera didinding bis, mobil, truk, atau tong sampah.
Sebuah riset di Amerika (USA Today, 1998. Hlm. D1) membuktikan bahwa media iklan alternatif ini cukup efektif membuat mata orang-orang yang melihatnya terpana dan memikat mereka untuk menoleh dan memperhatikan iklan-iklan yang tertera didinding bis, subway, dan taman bermain.
Media periklanan alternatif biasa disebut juga dengan media periklanan luar rumah atau media periklanan luar ruang, seperti reklame, billboard, sarana transit (iklan di bus, taksi, subway), dan poster. Periklanan luar ruang menjadi pilihan untuk beriklan karena media ini mampu berkembang secara inovatif melalui teknologi.

MEDIA PERIKLANAN LUAR RUANG

Periklanan media luar ruang menurut Shirvani (1985) adalah sebagai bagian dari tata informasi (signage) yang akan membentuk elemen lingkungan fisik ruang kota. Iklan media luar ruang dapat dibedakan secara visual oleh manusia karena mengandalkan karakter seperti bentuk, ukuran, posisi, dll. Sedangkan Lynch (1981) berpendapat bahwa periklanan media luar ruang merupakan sebuah identitas kota dimana iklan bisa dijadikan sebuah elemen untuk meningkatkan citra kota atau sebaliknya. Berkaitan dengan hal ini, Jefkins (1996) menyatakan bahwa iklan media luar ruang dapat berfungsi sebagai ukuran tingkat pembangunan dan kesejahteraan sebuah negara.
Di Indonesia, media periklanan luar ruang sudah mulai dilirik oleh sebagian perusahaan besar. Sejauh ini, tempat-tempat strategis media periklanan luar ruang masih mendominasi diruas jalan tol dan jalan menuju pusat perbelanjaan. Menurut Renaldi Khasali, salah satu pakar ekonomi Indonesia, menyatakan bahwa di Indonesia masih memberikan aturan yang cukup ketat bagi perusahaan yang ingin memasang iklan dengan menggunakan papan reklame atau billboard. Selain harus mendapatkan izin dari instasi-instansi yang terkait dengan pemasangan iklan, syarat lain juga harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain:
• Ukuran papan reklame harus jelas, tidak melebihi standar normal
• Tidak menempatkan papan reklame dijalan-jalan protokol, lokasi peribadatan, dan sekolah.
• Papan reklame yang dibuat dapat mempercantik tata kota dan meningkatkan citra dari daerah setempat.
Karakteristik media iklan luar ruang:
1. Ukuran dan dominasi
Karena iklan dalam bentuk yang besar dapat mendominasi pemandangan yang ada disekitarnya dan menjadikan iklan tersebut pusat perhatian.
2. Warna
Iklan luar ruang dirancang sedemikian rupa untuk memancing orang melihatnya. Pemilihan aneka warna biasanya digunakan dalam iklan ini dengan dipadukan dengan gambar2 visual yang realistis untuk memudahkan orang mengingat produk yang diiklankan.
3. Pesan-pesan singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang berlalu lalang, pesan yang disampaikan hanya slogan singkat yang dicetak besar dan mencolok.
4. Zoning
Penempatan iklan secara strategis yang dapat menciptakan suatu kampanye yang ekonomis.
5. Efek mencolok
Dapat menciptakan pesan yang menarik dan berkesan melalui penebalan warna, ukuran, dan pengulangan.
Efek-efek yang terdapat dalam media luar ruang
1. Tata cahaya
Pencahayaan yang atraktif membuat orang mau menoleh, melihat, dan membaca pesan iklan
2. Lampu latar
Beberapa iklan melakukan eksperimen dengan cara holografi yang memberikan efek 3 dimensi
3. Bentuk
Beberapa iklan melakukan eksperimen agar media iklan tidak terlalu berbentuk kotak dan kaku, seperti melakukan teknik cutting.
4. Inflatable
Menggunakan bantuan benda lain yang digantungkan agar efek tiga dimensi lebih terasa
5. Gerakan
Posisi media yang bergerak ke kanan atau ke kiri atau berputar sesuai dengan gerakan khalayak memungkinkan pesan yang dapat tersampaikan dengan utuh.

Media Iklan luar ruang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mempromosikan suatu produk. Kelebihan media iklan luar ruang adalah jangkauan luas dan frekuensi tinggi, fleksibilitas secara mengukur jumlah khalayak, masalah lingkungan.Adapun kelemahan media iklan ruang antara lain tidak selektif, waktu terpa yang singkat, susah untuk geografis, biaya perseribu rendah, identifikasi merk yang tetap, pengingat sebelum membeli produk.

A. PERIKLANAN PAPAN REKLAME ATAU BILLBOARD
Periklanan ini adalah media luar ruang utama karena kemampuannya menjangkau lebih banyak orang, tetapi lebih sedikit mengeluarkan biaya dibandingkan dengan media lain. Disamping itu, papan reklame memiliki daya lihat yang tinggi karena bentuknya besar dan bergambar. Ukuran standar papan reklame bergambar biasanya 14 kaki x 48 kaki. Sebagian papan reklame biasanya ditempatkan 30-90 hari disatu tempat, kemudian dipindahkan untuk menarik banyak orang melihatnya. Namun ada pula yang dipasang permanen dalam satu lokasi saja. Materi iklan dibatasi dan ditekankan pada gambar-gambar, judul iklan, dan nama produk atau perusahaan.
Jenis-jenis papan reklame atau billboard
1. Poster Panel
Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan. Dicetak dalam jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan pada panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini tahan dengan perubahan cuaca dan gangguan cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan bantuan digital printing
2. Painted bulletin
Langsung didesain dan digambar oleh artist dari agency di atas panel yang telah disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian dipindahkan ke panel tersebut. Butuh kejelian mata seorang seniman lukis untuk menimbulkan detail sehingga benar-benar artistic. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop untuk mempromosikan film yang sedang diputar.

Karakteristik periklanan papan reklame atau billboard:
1. Lokasi
Papan reklame atau billboard seharusnya ditaruh ditempat-tempat strategis yang semua orang dapat melihatnya, tapi juga tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemasang iklan harus jeli apakah papan reklame tersebut akan ditempatkan dikiri atau kanan jalan atau apakah papap reklame tersebut justru akan menambah sembrawut tata kota didaerah tersebut.
2. Jenis produk yang diiklankan
Pemasang iklan harus mengerti benar situasi daerah yang akan didirikan papan reklame. Kita boleh berasumsi awal dengan nilai kepantasan. Misalnya, kita asumsikan bahwa orang pergi dari rumah dipagi hari dan pulang ke rumah pada sore atau malam hari. Maka iklan yang pantas dipasang dikiri jalan (pada saat orang pergi) adalah iklan sereal atau bubur yang dibutuhkan konsumen untuk sarapan, bukan iklan shampoo atau keperluan mandi lainnya karena konsumen tidak sedang melakukan rutinitas membersihkan badan.
3. Jangkauan
Papan reklame atau billboard memiliki jangkauan yang terbatas dan bersifat lokal, yaitu masyarakat yang tinggal didaerah sekitar papan reklame itu berdiri. Itu sebabnya, papan reklame dibuat dalam ukuran yang tinggi dan besar agar bisa terlihat oleh orang yang berada ditempat-tempat yang jaraknya cukup jauh.
4. Kecepatan arus lalu lintas
Jika papan reklame dipasang di jalur bebas hambatan, maka papan reklame tersebut harus didesain sedemikian rupa agar dari kejauhan sudah terbaca dan dikenali pesannya. Pada jalur ini iklan luar ruang mempunyai efektifitas terbaca dalam tempo kurang dari tujuh detik. Sebaliknya, Jika ingin menampilkan detail maka lebih baik memilih jalur lalu lintas yang padat dan pada ketinggian menengah. Jalur padat ini misalnya pada lokasi sekitar pusat perbelanjaan, persimpangan jalan, jalan tiga jalur yang ada sekolah dengan sedikit tempat parkir atau juga jalan ‘leher botol’ yang ujungnya menyempit. Pada arus yang padat, orang dapat membaca dengan santai pada titik pandang yang dekat. Ketinggian juga diperhatikan jangan sampai orang membaca dengan kepala terlalu mendongak.
5. Persepsi terhadap lokasi
Papan reklame juga bertujuan untuk membangun citra. Jangan sampai salah menempatkan produk dengan citra yang bonafit, anggun, besar dan modern di suatu tempat yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai sasaran.
6. Keserasian dengan bangunan sekitarnya
Tanpa memperhatikan keserasian, papan reklame akan menjadi sampah kota yang semakin menyebabkan calon pembeli sesak napas. Papan reklame yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang justru dapat mempercantik kota. Iklan luar ruang harus memperhatikan 7K, yaitu: keindahan, kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan dan kesehatan.

B. PERIKLANAN SARANA TRANSIT
Periklanan Sarana Transit adalah periklanan yang menggunakan sarana umum masyarakat, seperti bus, kereta api, atau truk. Selain itu, periklanan ini juga menggunakan halte, stasiun, bandara, dan terminal sebagai sarana lainnya. Terdapat 3 tipe dasar periklanan transit, yaitu:
• Tulisan reklame dalam, yaitu tulisan yang ditempatkan di atas kursi dan daerah bagasi, biasanya berukuran tinggi 11 inci dan lebar 28, 42, atau 56 inci.
• Poster Luar, yaitu gambar iklan yang ditempatkan disamping, dibelakang, atau di atap bus, kereta, atau taksi.
• Poster terminal, yaitu gambar iklan yang ditempatkan dalam terminal, halte, stasiun, atau bandara.

Di Amerika, biaya periklanan transit dihitung berdasarkan jumlah penampakan. Penampakan penuh atau penampakan 100 berarti sebuah tulisan dalam akan muncul disetiap 100 kali jalan kendaraan membawa iklannya, dan penampakan 50 berarti iklan dibawa oleh kendaraan tersebut 50 kali jalan.

Keuntungan menggunakan iklan transit meliputi :
1. tingkat perhatian yang tinggi (Exposure)
2. tingginya frekuensi konsumen objek transit (Frequency)
Kerugian juga terkait dengan transit :
1. Ketidak mampuan sarana transit untuk menjangkau konsumen (Reach)
2. suasana emosi konsumen / audiens (mood of the audience)

C. BILLBOARD ELEKTRONIK (VIDEOTRON)
Billboard Elektronik (videotron) merupakan media luar ruang yang berbentuk display atau digital yang berfungsi untuk melengkapi kekurangan papan reklame. Billboard Elektronik dapat menayangkan banyak iklan sekaligus sehingga tidak memakan tempat. Disamping itu, materi iklan dapat diganti dalam waktu singkat, tampilan iklan lebih meriah, bergerak, dan tidak monoton. Dengan menggunakan billboard elektronik tayangan iklan menjadi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Billboard elektronik merupakan media iklan luar ruang yang didesain untuk dilihat banyak orang baik yang menaiki kendaraan sekalipun. Dengan adanya media luar ruangan ini perusahaan dapat mempromosikan produknya lebih luas tanpa dibatasi waktu dengan sasaran jangkauan yang lebih luas serta mengenai banyak kalangan.
Billboard elektronik merupakan media iklan yang relatif baru di Indonesia, mulai masuk tahun 2006 dan diadobsi dari Amerika yang telah menggunakannya sejak tahun 90-an. Ukuran billbord berbeda-beda, tetapi pada dasarnya prinsip kerja sign dan billboard elektronik relatif sama karena menggunakan slide statis yang menggunakan serial animasi atau video. Media ini mengaplikasikan teknologi yang yang memiliki visual impact tinggi dengan biaya relatif murah dan hemat listrik serta pengiklan dapat mengontrol tampilan iklan dan menyesuaikan khalayak yang diinginkan. Kemampuan menampilkan gambar gerak dan audio, animasi, memungkinkan adanya cerita yang menarik. Teknologi ini juga memungkinkan penyesuian secara otomatis terhadap semua kondisi pencahayaan sehingga akan tetap terlihat dalam semua cuaca baik pagi, siang atau malam.
Keuntungan yang diberikan oleh billboard elektronik, antara lain:
1. Biaya relatif lebih murah
2. Billboard elektronik mendekati kebutuhan pasar
3. Hemat waktu
4. Fleksibel tinggi
5. Dapat memuat berbagai iklan
6. Dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
7. Menciptakan keindahan sekitar lokasi iklan
8. Hiburan bagi konsumen

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF PENDUKUNG

Disamping media periklanan luar ruang, media periklanan alternatif lain yang menjadi pilihan perusahaan untuk mempromosikan produknya, antara lain:
1. Periklanan melalui Yellow Pages
Periklanan ini biasa digunakan oleh perusahaan lokal untuk memasarkan berbagai produk dan jasanya. Dibeberapa negara, periklanan Yellow Pages biasanya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi, seperti telkom di Indonesia. Hal ini untuk memudahkan para pengguna jasa telepon mendapatkan alamat-alamat perusahaan yang membutuhkan produk atau jasanya. Belakangan ini, Yellow Page tidak hanya dalam bentuk kertas kuning saja, melainkan juga merambah internet dalam bentuk “toko robot” yang berfungsi untuk memandu konsumen menjelajahi toko-toko online yang ribuan jumlahnya.

Sebuah riset yang dilakukan oleh tim dari Jupiter Communication (1998) ditegaskan bahwa 77% konsumen online mencari produk spesifik, mulai dari harga, merek, dan perusahaan, melalui yellow page yang tertera dalam database website.

Keuntungan konsumen menggunakan periklanan yellow page antara lain:
• Hemat waktu
• Hemat energi dan uang
• Informasi cepat didapat
• Belajar tentang produk dan jasa

2. Periklanan melalui video
Bentuk periklanan ini meliputi penayangan informasi visual dan audio kunci mengenai suatu merek dan membagikan informasi ini kepada para pelanggan. Di Amerika, periklanan melalui video tidak asing lagi. Perusahaan biasanya akan membagikan video iklannya melalui pos dari rumah ke rumah, layaknya sebuah brosur. Banyak perusahaan menyatakan bahwa periklanan video lebih efektif dan lebih murah daripada periklanan cetak dalam bentuk brosur. Periklanan video lebih persuasif dan lebih potensial untuk menghibur konsumen dibandingkan dengan brosur yang seringkali dibuang dan menjadi sampah. Disamping itu, video juga efektif dalam mendapatkan perhatian dan mempengaruhi daya ingat akan pesan periklanan.
3. Periklanan melalui bioskop
Periklanan ini sengaja dibuat oleh perusahaan sebelum film ditayangkan untuk mengenalkan merek produk-produk mereka, biasanya produk minuman dan makanan ringan. Tayangan iklan di bioskop dimulai pada tahun 1940-an, dimana saat itu stasiun-stasiun televisi belum menjamur seperti sekarang. Harga sekali tayang pada saat itu berkisar antara $25.000-$225.000, dan bisa lebih tinggi jika perusahaan menuntut untuk iklan produknya sangat ditonjolkan. Namun dengan berjalannya waktu, menggunakan bioskop sebagai media alternatif bukan lagi menjadi pilihan perusahaan. Karena disamping mahal, jangkauannya pun sangat terbatas.
4. Periklanan melalui film atau opera sabun
Periklanan ini dibuat untuk memasarkan produk atau merek baru dari suatu perusahaan. Produk tersebut tidak hanya dari satu perusahaan saja, melainkan dari berbagai perusahaan yang biasanya menjadi sponsor film atau opera sabun yang bersangkutan, mulai dari perusahaan makanan, pakaian, properti, elektronik, sampai tempat wisata. Iklan tersebut disampaikan tidak secara lisan maupun tulisan, melainkan digunakan sebagai properti film atau opera sabun, bisa dikenakan langsung oleh para pemainnya, bisa juga digunakan sebagai pajangan atau hiasan rumah semata.
5. Periklanan melalui virtual Signage
Virtual signage merupakan sebuah tanda tidak nyata yang dihasilkan dari rekayasa teknologi komputer. Tanda-tanda tersebut berupa logo atau merek dari sebuah produk yang bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan dari produk yang bersangkutan.
Virtual signage biasa digunakan dalam sebuah pertandingan olahraga. Logo atau merek itu ditempatkan di atas lapangan olahraga. Penonton yang datang langsung ke lapangan tidak akan melihat logo tersebut, tapi penonton dirumah dapat melihat logo atau merek tersebut.
6. Periklanan melalui infomersial dan homeshopping
Periklanan infomersial diperkenalkan pada khalayak melalui televisi pada awal tahun 1980-an. Periklanan ini ditayangkan selama 30 menit. Infomersial sebenarnya diproduksi oleh para pengiklan, namun dirancang oleh stasiun televisi sebagai sebuah program televisi biasa. Periklanan infomersial biasanya menawarkan nomor 0-800 kepada pemirsa agar dapat menggunakan jalur bebas pulsa untuk melakukan pemesanan atau mendapatkan informasi lanjutan.
Periklanan homeshopping merupakan sebuah iklan produk yang ditayangkan khusus dengan durasi 30 menit. Dibeberapa negara, periklanan homeshopping muncul disaluran-saluran TV kabel dan TV lokal. Materi iklan biasanya memuat tentang merek produk, harga, nomor telepon, dan tawaran-tawaran khusus untuk menggugah konsumen agar tertarik membeli produk tersebut. Periklanan homeshopping seringkali menerapkan demonstrasi produk dan retorika hiperbola.
Kelebihan periklanan infomersial dan homeshopping terbatas pada kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika konsumen tertarik dengan iklan tersebut, mereka tidak perlu pusing atau bingung karena bisa langsung menelepon ke nomor-nomor yang dicantumkan dalam iklan untuk memesan barang tersebut. Sedangkan kekurangan infomersial dan homeshopping terletak pada karakteristik konsumen yang selalu tergiur dan terbujuk oleh rayuan iklan hingga tanpa sadar terus menggesek kartu kredit mereka untuk membeli produk yang sebetulnya tidak mereka butuhkan.
7. In-Flight Advertising
Medium lainnya yang saat ini sangat berkembang adalah in-flight advertising. Seiring dengan meningkatnya pengguna jasa penerbangan, demikian juga daya tarik-medium ini.
Iklan penerbangan mencakup empat bentuk:
1. In-flight magazine : Majalah yang diberikan oleh perusahaan penerbangan kepada penumpangnya secara cuma-cuma.
2. In-flight videos : Pemutaran video yang dilakukan kebanyakan pada penerbangan internasional dan sekarang ini sudah mulai digunakan pada penerbangan domestik.
3. In-flight radio : Pemancar radi ”xm” sudah mulai diterapkan dalam beberapa jasa penerbangan.
4. In-flight catalogs : Hampir semua penerbangan domestik sekarang menawarkan penerbangan dalam katalog belanja, mencapai 88% dari pasar penerbangan domestik.

Keuntungan Dan Kerugian Dari In-Flight Advertising
Keuntungannya meliputi:
1. Kecenderungan peningkatan jumlah pengguna jasa penerbangan, dan hampir 30% dari mereka berada pada posisi manager puncak pada perusahaan mereka, hal ini merupakan suatu taget yang menarik bagi perusahaan-perusahaan pengguna jasa in-flight adevertising. (a desirable audience).
2. Seorang pengguna jasa penerbangan tidak diperkenankan untuk meninggalkan ruangannya selama penerbangan berlangsung, dan saat itu terjadi, mereka sangat tertolong dan terhibur dengan adanya majalah, maupun video yang diputarkan oleh penyedia jasa penerbangan. (a captive audience
3. Biaya periklanan pada jasa penerbangan lebih rendah daripada media cetak lainnya.
4. In-flight advertising memungkinkan pengiklan untuk menjangkau kelompok-kelompok demografis tertentu, dan juga wisatawan untuk tujuan tertentu.



Kerugiannya meliputi :
1. Konsumen menganggap ide iklan jenis ini tidak terlalu menarik bahkan cenderung mengganggu (irritation).
2. Beberapa penerbangan membatasi jumlah waktu yang memungkinkan untuk di-iklan penerbangan. (availability)
3. Banyak penumpang yang cenderung memutuskan untuk menghilangkan iklan, tidak membeli headsets untuk memperoleh suara yang lebih baik, atau hanya mengabaikan iklan.
4. Memberi proyeksi peningkatan yang signifikan dalam jumlah iklan penerbangan yang sedang ditampilkan. Pengguna jasa penerbangan akan segera terendam oleh iklan tersebut.



Buku Sumber:
1. Lee, Monle & Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global.
Jakarta: Kencana Predana Media Group.
2. Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Komunikasi PemasaranTerpadu. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
3. Supriyanto, Sugeng. 2008. Meraih untung dari spanduk hingga billboard. Yogyakarta: Percetakan Galangpress
4. Beberapa artikel, penelitian, dan jurnal dari internet

Iklan Media Cetak

IKLAN MEDIA CETAK

• Disamping media elektronik, periklanan juga terdapat pada media cetak. Dalam sejarah, media cetak telah menjadi media iklan tertua didunia.
• Sebagai media iklan tertua, media cetak telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
• Majalah dan koran menjadi referensi utama untuk mendapatkan informasi berbagai produk dan lowongan pekerjaan.
• Surat kabar dan majalah adalah media yang hidupnya sangat bergantung pada iklan karena tanpa iklan tidak mungkin dapat bertahan lama.
• Media cetak harus mampu menarik pembaca atau audiensi tertentu, dengan kata lain target pembaca tertentu agar dapat menarik minat pemasang iklan.

Peran media cetak dalam periklanan
• Media cetak memungkinkan pemasang iklan menyajikan informasi secara lebih detail atau terperinci yang dapat diolah menurut tingkat kecepatan pemahaman pembacanya.
• Media cetak tidak memiliki sifat instrusif, dalam arti terlalu masuk dalam kehidupan audiensinya.
• Media cetak membutuhkan upaya dari pihak pembaca agar iklan yang disajikan mampu memberikan efek.
• Media cetak dapat menjangkau konsumen tertentu dan khusus.

A. MAJALAH
• Majalah merupakan media cetak yang dapat dengan cepat melayani kebutuhan pendidikan, informasi, dan hiburan bagi para pembacanya.
• Para pembaca majalah datang dari berbagai latar belakang dan status sosial sosial, mulai dari anak-anak-dewasa, perempuan-laki-laki, dan dari berbagai profesi pekerjaan.
• Majalah diterbitkan untuk memenuhi segala tipe audiensi berdasarkan segmentasi tertentu, seperti segmentasi demografis, gaya hidup, aktivitas, minat, dan ketertarikan pada bidang-bidang tertentu.
• Majalah sebagai media favorit bagi para pemasang iklan.

Majalah terdiri dari beberapa klasifikasi, antara lain:
1. Majalah Konsumen (consumer magazines)
Majalah konsumen beredar dimasyarakat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi dan hiburan.
• Majalah konsumen diklasifikasikan ke dalam kategori jenisnya adalah sebagai berikut: majalah umum (tempo dan gatra), majalah wanita (kartini, femina), majalah pria (Matra, ME), majalah remaja (gadis, cita cinta, aneka), majalah anak-anak (bobo), majalah kesehatan (higina), majalah wisata (travel club, tamasya), dll.
• Majalah konsumen diklasifikasikan dalam kategori distribusinya adalah sebagai berikut: berlangganan, melalui toko, dan keduanya.
• Majalah konsumen diklasifikasikan dalam kategori frekuensi penerbitannya adalah sebagai berikut: mingguan, bulanan, dua bulanan, dll.

Kategori produk yang paling sering menggunakan majalah konsumen sebagai media iklan adalah produk otomotif, perlengkapan mandi, kosmetik, komputer, dan peralatan kantor.
Majalah konsumen memiliki target konsumen tertentu dan khusus yang sering disebut dengan pembaca majalah minat khusus (special-interest magazines). Para pembaca ini terdiri dari orang-orang yang memiliki gaya hidup, minat, dan kepentingan yang sama. Seperti majalah gaya, majalah masak, majalah hobi, dll.
Isi majalah minat khusus sering kali menciptakan lingkungan iklan yang mendukung bagi produk dan jasa yang relevan. Misalnya, produsen peralatan fitnes akan lebih tertarik dan memilih memasang iklan di majalah kebugaran.
2. Majalah Pertanian
• Targetnya adalah para petani, keluarga petani, dan peminat pertanian.
• Majalah pertanian dirancang untuk memenuhi kebutuhan minat pembaca dibidang pertanian dan peternakan.
• Majalah pertanian dibagi ke dalam dua kategori, yaitu majalah pertanian umum yang membahas tentang seluruh tipe pertanian, mulai dari bercocok tanam sampai distribusi hasil pertanian. Dan majalah pertanian khusus yang membahas tentang binatang ternak, seperti ayam, sapi, atau babi.
3. Majalah Bisnis
• Target pembacanya adalah para pebisnis, karyawan, dan profesional.
• Majalah bisnis terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Majalah bisnis umum yang ditujukan untuk para eksekutif dari berbagai bidang bisnis.
b. Majalah kaum profesional, seperti pengacara, jaksa, hakim, arsitek, koki, dll.
c. Majalah industri yang ditujukan untuk para pebisnis yang bergerak dibidang industri.
d. Majalah perdagangan yang ditujukan untuk para pedagang yang mencakup: pedagang besar, dealer, distributor, pengecer, dsb.

• Majalah bisnis memiliki peran penting bagi pemasang iklan karena dapat menyediakan cara yang efisien untuk menjangkau berbagai individu yang spesifik yang menjadi target pasar pemasang iklan.
• Jenis periklanan dalam majalah bisnis adalah periklanan business to bussines dimana satu perusahaan dapat mempromosikan produk-produknya pada perusahaan lain yang membutuhkan. Misalnya, perusahaan material dapat mempromosikan produk-produknya melalui iklan pada perusahaan konstruksi.
4. Majalah komputer atau internet
• Majalah yang berkembang dipenghujung tahun 1990-an dimana internet sudah jauh dikenal oleh masyarakat dunia.
• Judul-judul majalah sudah sangat bervariasi, mulai dari basic internet sampai pada webguide monthly bagi para maniak internet.
• Majalah komputer biasanya menampilkan informasi umum mengenai perangkat lunak dan perangkat keras jenis terbaru, seperti majalah PC World atau PC Magazines.

Kelebihan Majalah dalam periklanan
1. Selektivitas
Majalah memiliki kemampuan menjangkau khalayak secara selektif karena majalah bersifat segmented dan khusus. Oleh karena itu memungkinkan pemasang iklan untuk menargetkan iklannya pada para pembeli potensial. Selektivitas khalayak dapat diklasifikasikan ke dalam dua aspek khusus, yaitu:
• Aspek demografis (selektivitas demografis)
Kamampuan majalah dalam menjangkau pembaca melalui isi majalah, misalnya majalah Cosmopolitan atau Femina yang dibaca oleh sebagian besar wanita dan remaja puteri.
• Aspek geografis (selektivitas geografis)
Kemampuan majalah dalam membantu pemasang iklan untuk fokus pada kota dan wilayah tertentu yang menyajikan artikel-artikel mengenai gaya hidup, peristiwa, dll. Misalnya, city magazines, dll. Majalah ini sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan untuk memfokuskan iklan yang memasarkan produknya pada suatu wilayah tertentu untuk membangun kepercayaan masyarakat setempat agar mendukung produk yang bersangkutan.
2. Kualitas Reproduksi
Majalah pada umumnya dicetak pada kertas yang berkualitas tinggi dan menggunakan proses percetakan yang sangat bagus, baik dicetak berwarna maupun hitam putih. Hal ini dapat menarik para pembaca untuk melihat iklan-iklan tersebut karena sifatnya yang eyes cathing. Sebagai media visual, ilustrasi iklan seringkali menjadi faktor dominan.
3. Kreativitas Fleksibel
Majalah menawarkan berbagai pilihan pada pemasang iklan, mulai dari bentuk, tipe, ukuran, dan materi iklan agar dapat mendorong daya tarik pembaca untuk melihat dan membaca iklan yang ditampilkan dengan cara menyediakan halaman lipat (gatefold), halaman tanpa tepi (bleed pages), sisipan (insert), dan pembelian ruang kreatif (creative space buys).
• Halaman lipat (gatefold), digunakan untuk menimbulkan kesan yang sangat kuat pada pembaca, seperti pada peluncuran produk baru. Halaman lipat biasa ditemukan pada sisi dalam sampul majalah atau halaman dalam majalah.
• Halaman tanpa tepi (bleed page), yaitu halaman dimana visual iklan suatu merek ditampilkan tanpa adanya batas pinggir halaman, tanpa margin atau garis putih yang mengelilingi halaman iklan. Halaman tanpa tepi memberikan kesan iklan tampil besar sehingga memberikan dampak dramatis pada pembaca.
• Sisipan (insert), yaitu booklet atau buku kecil yang disisipkan dalam majalah yang berisi tentang penggunaan suatu produk, kupon, disket, kartu, atau sampel produk.
• Pembelian ruang kreatif (creative space buys), yaitu penggunaan iklan seperempat atau setengah halaman majalah atau bahkan 4-5 halaman penuh. Biasanya masing-masing halaman digunakan untuk menjelaskan keunggulan dari masing-masing produk.
4. Permanen
Periklanan majalah memiliki keunggulan tersendiri dengan media periklanan lainnya karena iklan dimajalah memiliki daya hidup pesannya lebih lama, artinya para pembaca majalah biasanya selalu menyimpan majalahnya sebagai referensi yang akan dibacanya kembali dimasa yang akan datang. Hal ini memungkinkan pembaca dapat membaca isi majalah secara rileks dan tidak terburu-buru sehingga memberi keleluasaan pada pembaca untuk membaca iklan dengan lebih cermat.
5. Prestise
Iklan yang muncul dimajalah tertentu dan dikenal luas oleh masyarakat akan memiliki citra atau image tertentu. Dalam hal ini biasanya pemasang iklan akan memilih majalah apa yang memiliki reputasi terbaik. Dengan kata lain, majalah yang memiliki reputasi yang baik akan mempengaruhi image produk yang akan diiklankan. Semakin banyak orang membeli majalah tertentu maka semakin banyak pula orang yang akan mengenal produk yang diiklankan tersebut.

Kelemahan periklanan majalah
1. Biaya pemasangan iklan bergantung pada banyaknya jumlah pembaca majalah yang bersangkutan. Artinya, semakin populer majalah tersebut maka semakin mahal biaya yang dibutuhkan untuk memasang iklan.
2. Proses pembuatan iklan majalah berlangsung lama karena pemasang iklan harus menyerahkan materi iklan jauh hari sebelum publikasi, biasanya 30-90 hari. Jika materi sudah diserahkan pada pihak majalah maka secara otomatis menjadi hak pihak majalah yang bersangkutan. Pemasang iklan tidak dapat melakukan penyesuaian atau perubahan terhadap materi iklan.
3. Majalah biasanya mengukur keberhasilan berdasarkan jumlah halaman iklan yang mereka jual. Dengan kata lain, semakin sukses suatu majalah maka semakin banyak halaman yang digunakan untuk iklan. Hal ini memungkinkan terjadinya tingkat persaingan yang tinggi sehingga akan lebih sulit untuk mendapatkan perhatian pembaca.

PERIKLANAN KORAN ATAU SURAT KABAR
• Di Indonesia, belanja iklan terbesar kedua setelah televisi adalah surat kabar. Dengan kata lain, surat kabar merupakan media periklanan terpenting kedua setelah televisi.
• Surat kabar memiliki peran penting dalam menyampaikan berita secara cepat, detail, sekaligus menyampaikan informasi, artikel, dan feature menarik bagi pembacanya.
• Surat kabar memungkinkan komunikasi segera dimana pemasang iklan dapat mengumumkan penjualan dan penawaran setiap hari.

Klasifikasi periklanan surat kabar
1. Surat kabar harian, yaitu surat kabar yang terbit setiap hari. Surat kabar harian dapat diklasifikasikan berdasarkan:
• Waktu peredarannya, yaitu surat kabar harian pagi, surat kabar harian sore, dan surat kabar akhir pekan.
• Wilayah distribusinya, yaitu surat kabar harian nasional dan surat kabar harian lokal.
2. Surat kabar mingguan, yaitu surat kabar yang terbit dikota-kota kecil atau pada suatu wilayah tertentu yang tidak luas. Biasanya berita-berita yang disampaikan mengenai peristiwa-peristiwa yang ada dikota tersebut, dan iklan tidak banyak ditampilkan.
3. Surat kabar khusus, yaitu surat kabar yang isi beritanya ditujukan pada kelompok pembaca tertentu, seperti serikat buruh, organisasi, profesional, dll. Surat kabar khusus diterbitkan pada wilayah dimana sebagian besar penduduknya berkomunikasi dengan bahasa tertentu, seperti surat kabar ‘the jakarta post’ yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan orang asing.

Jenis-jenis iklan surat kabar
1. Iklan display, yaitu iklan yang terdiri dari judul dan teks serta kombinasi dari foto, gambar, dan tampilan visual lainnya. Iklan ini biasanya dapat muncul pada setiap halaman surat kabar. Iklan ini terbagi menjadi dua kategori:
• Iklan lokal, mengacu pada iklan yang dipasang oleh organisasi, perusahaan, atau individu lokal. Seperti iklan supermarket (indomart, alfamart)
• Iklan nasional, mengacu pada iklan dari suatu produk atau merek tertentu yang dipasarkan secara nasional.
2. Iklan baris, yaitu iklan yang disusun dibawah satu subjudul sesuai dengan jenis barang atau jasa yang diiklankan. Terbagi menjadi tiga kategori:
• Iklan properti
• Iklan otomotif
• Iklan lowongan pekerjaan
3. Iklan khusus, yaitu iklan yang mencakup pengumuman pemerintah, pengumuman laporan keuangan perusahaan, dan pemberitahuan mengenai perubahan bisnis, serta iklan politik atau iklan kepentingan khusus yang memuat tentang isu-isu tertentu.
4. Iklan sisipan, yaitu iklan yang tidak muncul dihalaman surat kabar. Biasanya iklan ini dicetak terlebih dahulu oleh pemasang iklan kemudian disisipkan diantara halaman surat kabar sebelum dikirim pada pelanggan atau pengecer. Iklan ini dapat berbentuk brosur, katalog, atau surat.

Kelebihan iklan surat kabar
1. Surat kabar memberikan cakupan lengkap dan tidak terbatas pada kelompok-kelompok tertentu karena hampir setiap orang dapat membacanya.
2. Periklanan surat kabar dapat dilakukan dengan cepat sehingga memungkinkan pemasang iklan dapat mengaitkan materi iklan dengan perkembangan pasar lokal atau peristiwa-peristiwa aktual sehingga hasilnya lebih responsif.
3. Iklan surat kabar dapat dengan cepat dan mudah diubah.
4. Surat kabar memberikan materi lebih panjang dan terperinci, termasuk daftar produk dan harganya.
5. Surat kabar pada umumnya ditargetkan secara geografis, sehingga pemasang iklan dapat menyesuaikan materi iklannya dengan kondisi pasar wilayah dimana konsumen terbesar berada.
Kelemahan periklanan surat kabar
1. Surat kabar tidak memiliki usia baca yang tahan lama karena pada umumnya setelah dibaca, surat kabar tersebut akan dibuang atau didaur ulang.
2. Kualitas produksi rendah dimana surat kabar menggunakan kertas yang permukaannya kasar dan buram sehingga kadang kala tampilan iklan kurang jelas.
3. Pesan iklan yang muncul dalam surat kabar harus bersaing dengan banyak iklan lain untuk menarik perhatian pembacanya hingga tak jarang pemasang iklan lebih memilih untuk menyisipkan iklannya.

Minggu, 27 Maret 2011

MEDIA PERIKLANAN

MEDIA PERIKLANAN
MATERI PEMBAHASAN
 Konsep Dasar Periklanan
 Klasifikasi Periklanan
 Media Periklanan
 Jenis-Jenis Media Periklanan
 Televisi
 Kelebihan dan Kelemahan Televisi
 Radio
 Prinsip-Prinsip Copywriter
 Format Iklan Radio
 Amunisi Iklan Radio
 Kelebihan dan Kelemahan Radio

KONSEP DASAR PERIKLANAN
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal, seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame, dll.

KLASIFIKASI PERIKLANAN
 Periklanan produk
Iklan yang merepresentasikan suatu produk baru, produk yang sudah ada, dan produk hasil revisi.
 Periklanan eceran
Iklan yang merepresentasikan suatu produk yang bersifat lokal dan berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau dimana suatu jasa dapat ditawarkan.
 Periklanan Korporasi
Periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan citra yang menguntungkan bagi perusahaan dan produknya.
 Periklanan dari bisnis-ke-bisnis
Periklanan ini ditujukan pada para pelaku industri, para pedagang perantara, serta para profesional.
 Periklanan politik
Periklanan ini seringkali digunakan para politisi untuk membujuk orang untuk memilih mereka dan karenanya iklan ini merupakan bagian terpenting dalam proses politik.
 Periklanan direktori
Periklanan ini merujuk pada bagaimana cara masyarakat menemukan tempat untuk membeli sebuah produk maupun jasa.
 Periklanan Respon Langsung
Periklanan ini melibatkan komunikasi dua arah diantara konsumen dan pengiklan secara langsung.
 Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan yang dirancang untuk kepentingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat.
 Periklanan advokasi
Periklanan yang berkaitan dengan gagasan dan isu sosial yang kontroversial.

MEDIA PERIKLANAN
Media Periklanan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan-pesan iklan.
Pada prinsipnya media periklanan dalam bentuk fisik terbagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Media iklan elektronik
2. Media iklan cetak
Ada satu media yang tidak masuk ke dalam dua kategori di atas yaitu media luar ruang.

JENIS MEDIA PERIKLANAN
MEDIA IKLAN LINI ATAS (ABOVE THE LINE)
Media utama yang digunakan dalam periklanan. Media iklan ini berhak sepenuhnya mengatur bagaimana proses dan pembayaran berlangsung atas apa yang diiklankan dalam media tersebut.
MEDIA IKLAN LINI BAWAH (BELOW THE LINE)
Media pendukung yang digunakan dalam periklanan. Media iklan ini melakukan segala sesuatunya secara mandiri tanpa bantuan dari biro iklan
TELEVISI
Televisi merupakan media yang memiliki jangkauan yang terluas dan terlengkap.
Keunikan televisi sangat personal dan demonstratif
Dalam konteks media periklanan, televisi masih menjadi media yang paling efektif bagi perusahaan yang ingin mengiklankan produk-produknya.

Ada dua aspek khusus didalam periklanan televisi:
1. Segmen pemograman televisi
2. Outlet alternatif iklan televisi
Segmen pemograman televisi yang terdiri dari:
1. Waktu Utama (prime time) jam 19.00-23.00
2. Siang hari (day time) jam 05.00-16.00
3. Waktu tambahan (Fringe time) masa sebelum prime time dan sesudah prime time: jam 17.00 dan jam 00.00
Outlet alternatif iklan televisi terdiri dari:
1. Periklanan televisi jaringan
Iklan yang dibuat untuk menjangkau para pelanggan potensial diseluruh negeri, seperti MNC
2. Periklanan televisi spot
Periklanan yang ditayangkan hanya pada program-program pilihan, bersifat regional dan tersegmentasi.
3. Periklanan televisi kabel
Periklanan yang ditayangkan hanya pada khalayak berlangganan hingga iklan tersebut tepat sasaran dan ekonomis.
4. Periklanan televisi lokal
periklanan yang ditayangkan terbatas hanya pada khalayak lokal dan pasar lokal saja sehingga lebih efektif dan efisien.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TELEVISI
KEKUATAN PERIKLANAN TELEVISI
1. Televisi memiliki daya jangkau yang luas, sehingga perusahaan-perusahaan dapat mempromosikan produknya secara serentak ke seluruh wilayah.
2. Televisi memiliki selektivitas dan fleksebilitas sehingga setiap program yang ditayangkan dapat dijadikan promosi dan memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan-kebutuhan yang khusus.
3. Televisi dapat menjadi fokus perhatian sehingga khalayak tidak dapat menghindar pada saat iklan ditayangkan.
4. Televisi meliliki kreativitas dan efek tertentu sehingga dapat mempengaruhi sisi emosional dan imajinasi khalayaknya.
5. Televisi memiliki prestise sehingga perusahaan yang mengiklankan produknya dapat dikenal orang banyak.
6. Televisi memiliki waktu-waktu tertentu dalam menayangkan iklannya sehingga produk-produk yang diiklankan dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

KELEMAHAN PERIKLANAN TELEVISI
1. Periklanan ditelevisi memerlukan biaya yang tidak sedikit karena biaya dihitung per detik iklan tersebut ditayangkan.
2. Dengan durasi yang terbatas mengakibatkan minimnya informasi atas produk-produk yang diiklankan ditelevisi.
3. Waktu tayang iklan ditelevisi sangat terbatas karena berbenturan dengan program-program televisi.

RADIO
Radio memiliki ciri sebagai media dengan target khalayak yang tidak luas, yaitu mereka yang memiliki minat atau ketertarikan terhadap program tertentu saja.
Iklan radio memiliki sifat yang sangat lokal sehingga menjadi salah satu media yang tepat bagi perusahaan lokal untuk mempromosikan produknya.
Radio merupakan media auditif yang bersifat atraktif, artinya media yang hanya menggunakan indera pendengaran untuk menyapa pendengar.

KARAKTERISTIK RADIO
1. Theater of mind
Pesan iklan imajinasi pendengar.
2. Pribadi
Pesan iklan berbicara langsung dengan pendengar.
3. Kurang perhatian pendengar
4. Iklan ditayangkan hanya sekelebat dan sekali dengar saja.

PRINSIP-PRINSIP COPYWRITER
1. MENULIS UNTUK BERBICARA BUKAN UNTUK DIBACA ATAU DITATAP
 Suara adl estetika; hindari tata bahasa yang bertele-tele dan tdk efektif
 Diksi adl kata dan kalimat yang mdh dimengerti; bahasa lebih penting daripada tata bahasa
 Kata “adalah” tidak diperlukan dlm iklan diradio
2. MENULIS SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI LANGSUNG
 Copywriting yang disampaikan bersifat langsung kepada target audience, yaitu pendengar.
 Tidak ada istilah pihak ketiga atau keempat yang harus dituju
3. MENULIS DALAM KERANGKA KREATIF DARI INDIVIDU KE INDIVIDU
 Copywriting harus mencapai keakraban dengan cara:
1. Hindari gaya penulisan berpidato kecuali konsep kreatifnya memang diharuskan seperti itu
2. Bunyi tulisan harus bersifat informal
3. Harus tercipta suasana akrab dan bersahabat
4. Harus komunikatif dan to the point
4. MENULIS DENGAN PRINSIP SEKALI UCAP DAN MUDAH DIMENGERTI
 Syarat mutlak naskah radio adalah clarity has top priority; kejelasan adalah prioritas utama
 Kalimat yang panjang harus dibuat pendek dan sederhana
5. KESADARAN BAHWA HASIL AKAN TERWUJUD DALAM BENTUK SUARA
Kata dan gaya berperan untuk jembatan komunikasi, jadi:
 kata-kata yang digunakan harus bermakna kongkret
 jangan menggunakan kata-kata yang abstrak
 jangan menggunakan kata yang bunyinya mirip, spt pajang- panjang, dst.

FORMAT IKLAN RADIO
A. Bentuk script iklan radio seperti naskah sandiwara atau screenplay
B. Script ditulis dengan bahasa percakapan
C. Bahasa lebih penting daripada tata bahasa
D. Jangan melupakan siapa announcer dan target audience.
KETENTUAN PENGATURAN WAKTU DALAM IKLAN RADIO
a. Pada umumnya setiap iklan diradio berdurasi 60 detik
b. 5-10 detik pertama sebagai building situation, yaitu pengenalan setting dan tokoh
c. Detik ke-11 sampai detik ke-45 berisi tentang konflik antar tokoh
d. Detik ke-45 sampai detik ke-60 berisi tentang solusi

AMUNISI IKLAN RADIO
Amunisi iklan diradio terdiri dari:
1. Suara manusia
2. Musik
3. Jingle
4. Sound effect (SFX) atau efek suara
5. Dalam beberapa iklan radio, amunisi yang dipakai dari awal hingga akhir adalah musik dan jingle dengan suara manusia yang menyanyikan sebuah lagu mengiringi jingle tersebut.

AMUNISI IKLAN RADIO: Suara Manusia
1. Tokoh melakukan dialog atau monolog
2. Karakterisasi penokohan harus jelas, seperti laki-laki atau perempuan
3. Karakter penokohan dapat ditambahkan ciri khas, spt dialek, latah, atau gagap.
4. Jika penokohan segender (laki-laki saja atau perempuan saja), pilihlah warna suara yang berbeda.

ISTILAH SUARA MANUSIA DALAM SCRIPT IKLAN RADIO
Man : Tokoh laki-laki (bisa diganti dengan ayah atau nama laki-laki)
Women : Tokoh perempuan (bisa diganti dengan ibu atau nama perempuan)
Voice Over (VO) : suara announcer, narator, atau penyiar.
Crowd : suara orang banyak

CONTOH SCRIPT IKLAN RADIO
Man (dengan menggunakan logat Jawa dan gaya sok tahu):
“kuncinya nasionalisme. Untuk menjadi negara yang besar kita harus confident. Nah untuk mengachieve semua itu, claim nationalism di-follow up-i dengan attitude yang represent our personality kita. So, jangan sok luar negeri minded-lah. Orang lain akan menjudge kita dari what we do, how we behave, dan last but not least dari the way we talk.
Crowd (bersorak, mengejek) : “uuuuuuuuuuuhhh!!!”
Man : “loh, kenapa? Correct me if wrong..”
FVO : “kami mengerti anda bukan tidak mau menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bila anda membutuhkan bantuan, hubungi Pusat Bahasa BELEARN dinomor 4070253 atau 4070267”
Man : “Loh, saya berhak bicara begini . Sing penting saya tidak melanggar .. Eeee… hak azasi manusia opo yo bahasa Inggrisnya? Lali aku…
Crowd: “Human Right!!”



KELEBIHAN IKLAN RADIO
1. Radio bersifat audience activity, artinya radio memiliki pendengar yang spesifik dimana pengiklan dapat memilih program yang cocok dengan iklan yang akan disampaikan.
2. Radio merupakan media intrusif, artinya iklan dapat hadir ditengah siaran tanpa mengakibatkan orang beralih ke siaran lain.
3. Biaya iklan produksi radio lebih rendah dibandingkan iklan dimedia lain.
4. Radio dapat mendukung kampanye diradio lain
5. Radio merupakan media fleksibel hingga bisa didengarkan sambil melakukan pekerjaan lain.
6. Radio bukan media musiman
7. Radio menawarkan peluang kreatif yang unik bagi pembuat iklan karena tidak menyajikan gambar, melainkan bermain dalam imajinasi pendengar.
8. Radio bersifat mobile, artinya bisa didengarkan kapan dan dimana saja.
9. Radio dapat terjangkau dipedesaan.

KELEMAHAN
1. Radio tidak bisa mendemonstrasikan produk-produk yang diiklankan
2. Radio hanya mengiklankan produk sekelebat dan sekali dengar
3. Radio bersifat terbagi dimana dalam satu wilayah terdapat berbagai radio hingga sulit menjangkau pasar
4. Pengiklan sulit memperoleh bukti bahwa iklan telah disiarkan sesuai dengan pesanan.

Jumat, 11 Maret 2011

Strategi media periklanan

TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI, MEDIA, DAN IKLAN

definisi strategi
* Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang secara harfiah berarti cara atau taktik.

* Kata strategi pada dasarnya meminjam istilah dari militer yang mengacu pada manuver atau mengatur siasat. Kemudian digunakan oleh para ahli ilmu sosial.
* Michael Porter (1996), strategi merupakan sebuah alat yang penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
* Andrew (1980), strategi merupakan kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti manajer, karyawan, konsumen, kontinuitas, pemerintah, dan sebagainya, menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung
* Argyris (1985), strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
* Glueek & Jauch, strategi merupakan sebuah rencana yang disatukan, luas, dan terintergrasi.
* Stephanie K. Marrus (1997), dalam kajian organisasi, strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara atau upaya yang dilakukan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan jangka panjang yang diharapkan.

untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan serangkaian rencana yang terintegrasi dan menyeluruh dengan mempertimbangkan resiko-resiko dari lingkungan yang akan dihadapi.

Henry Mintzberg

Strategi dibagi ke dalam 5P yaitu:
Strategi sebagai Perspektif.
Strategi sebagai Posisi.
Strategi sebagai Perencanaan.
Strategi sebagai Pola
Strategi sebagai “Penipuan”.

KONSEP DASAR MEDIA
Kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Jadi, dalam komunikasi, media merupakan perantara bagi pengirim (sender) dan penerima (receiver) dalam melakukan pertukaran informasi.

Denis McQuail (2000) menyatakan bahwa media merupakan sebuah tempat dimana kultur dapat berubah, nilai-nilai masyarakat disusun, disimpan, dan diekspresikan dengan jelas

Selanjutnya, media juga diibaratkannya jendela yang dapat menjelaskan, menginterpretasikan realitas sebagai suatu ilmu, pengalaman, informasi, komunikasi, instruksi, dan petunjuk arah.


KARAKTERISTIK MEDIA
karakteristik media dapat membedakan jenis media yang satu dengan jenis media yang lain. Karakteristik tersebut yaitu:

kemampuan dalam mempresentasikan gambar
Kemampuan dalam mempresentasikan warna
Kemampuan dalam mempresentasikan gerak
Kemampuan dalam mempresentasikan bahasa
Kemampuan untuk mengaitkan antara unsur gambar dan suara.

Kontribusi media dalam proses komunikasi

informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar,
penyajian informasi dapat menjadi lebih menarik,
kualitas penerimaan informasi menjadi lebih efektif,
memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual.

KEGUNAAN MEDIA
Umum
memungkinkan pemakainya dapat mengatasi hambatan yang berupa ruang dan waktu dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
Khusus
1. To Motivate
2. To Inform
3. To Instruct


JENIS-JENIS MEDIA
Media komunikasi berdasarkan alat yang digunakan, yaitu:

Media komunikasi audio merupakan media atau alat bantu komunikasi yang memancarkan suara sehingga memungkinkan komunikasi dapat ditangkap melalui saluran pendengaran, seperti radio dan telepon.

Media komunikasi visual merupakan media atau alat bantu komunikasi yang dapat ditangkap melalui saluran penglihatan, seperti surat kabar, majalah, tabloid, brosur, poster, dan spanduk.

Media komunikasi audio visual merupakan media atau alat bantu komunikasi yang dapat ditangkap melalui saluran pendengaran maupun penglihatan dalam bentuk suara, gambar, maupun tulisan, seperti televisi, video, dan film.

Jenis media komunikasi berdasarkan sasarannya, terdiri dari:

Media komunikasi umum, yaitu alat komunikasi yang dapat ditujukan pada sasaran tunggal, kelompok, atau massa. Contohnya, telepon, telegram, surat, e-mail, brosur, spanduk, internet, surat kabar, radio, televisi, video, dan film.

Media komunikasi massa, yaitu alat komunikasi yang khusus ditujukan untuk tujuan komunikasi massa yang sifatnya bergerak satu arah, dari komunikator pada khalayak. Media yang digunakannya yaitu media komunikasi audio, visual, maupun audio visual.

KONSEP DASAR IKLAN

Kata iklan berasal dari bahasa latin, yaitu ad-vere yang artinya menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain.
Secara umum, Iklan didefinisikan sebagai salah satu bentuk komunikasi persuasif yang merupakan bagian dari kegiatan pemasaran dengan maksud membujuk khalayak untuk memanfaatkan barang atau jasa.
Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.

DEFINISI IKLAN MENURUT AHLI

Morissan (2010) menyatakan bahwa iklan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, layanan, atau ide, yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.

Makna kata ‘dibayar’ menunjukkan fakta bagi suatu pesan setiap iklan pada umumnya harus dibeli, dan makna dari kata ‘nonpersonal’ merujuk pada setiap iklan yang selalu melibatkan media massa, seperti televisi, radio, majalah, atau koran.

Liliweri (1992) secara lengkap menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, atau memberi layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.

Kotler (1991) mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Artinya dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayari orang yang mengupayakannya.

William Pattis menyatakan bahwa yang dimaksud dengan iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada seseorang atau pembeli yang potensial.

JENIS-JENIS IKLAN
Comercial Advertising atau Iklan komersial
Corporate Advertising atau Iklan untuk membangun citra
Public Service Advertising atau Iklan Layanan Masyarakat

FUNGSI DAN PERAN IKLAN
Sumber informasi, dengan adanya iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternatif produk yang sesuai dan dibutuhkannya.
kegiatan ekonomi, dengan adanya iklan para pelaku ekonomi dapat terus memproduksi dan menjual produk mereka.

Sumber dana media, dengan adanya iklan dapat menunjang harga eceran dan langganan surat kabar
Identitas produsen, dengan adanya iklan masyarakat dapat mengetahui nama perusahaan yang memproduksi barang-barang yang dikonsumsinya.
Sarana kontrol, dengan adanya iklan masyarakat dapat mengetahui produk-produk yang legal dan ilegal.

Sabtu, 05 Februari 2011

Etika berkomunikasi

Etiket/Etika Dalam Berkomunikasi/Komunikasi & Pengertian Etika/Etiket - Sosiologi
A. Arti Definisi / Pengertian Etika ( Etik )
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
B. Arti Definisi / Pengertian Etiket
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
C. Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
D. Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik
- Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
- Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
- Menatap mata lawan bicara dengan lembut
- Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
- Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
- Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
- Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
- Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
- Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
- Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
- Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
- Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, ces, cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)
- Dan lain sebagainya.

Komunikasi menurut para ahli

Bermacam macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang di maksud dengan komunikasi, sesuai dari mana mereka memandangnya. Tentu saja masing masing definisi itu ada benarnya dan tidak salah karena di sesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing masing. Berikut ini ada beberapa dari definisi komunikasi.

1.Definisi Hovland, Janis dan Kelley
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang di kemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli Sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata kata lain komunikasi asalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk merubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

2.Definisi Forsdale
Menurut louis Forsdale(1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the process by which a system is established, maintained, and altered by means of shared signal that operate acording to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat dipelihara, didirikan dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga di pandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan non verbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya.

Selanjutnya Forsdale mengatakan, bahwa pemberian signal dalam komunikasi dapat dilakukan dengan maksud tertentu atau dengan disadari dan dapat juga terjadi tanpa disadari. Kalau kita bandingkan dengan definisi pertama, definisi forsdale ini kelihatannya lebih umum dari definisi pertamayang mengatakan komunikasi hanya hanya terjadi dengan penuh kesadaran sedangkan pada forsdale dapat dalam kondisi sadar maupun tidak sadar. Begitu puladalam ruang lingkupnya, kalau definisi pertama lebih menekankan komunikasi hanya diantara manusia, tetapibpada definisi kedua komunikasi baik diantara manusia maupun komunikasi dalam sistem kehidupan binatang.

3.Definisi Brent D. Ruben
Brent D. Ruben(1988) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut : komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.

Pada definisi ini pun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi memili hubungan atau berhubunga satu sama lain. Misal, jika kita mau pidato di depan umum sebelum melakukan itu semua, kita telah melakukan serentetan sub aktivitas seperti perencanaan, menentukan tema pidato, mengumpulkan bahan, melatih diri, baru kemudian tampil di depan umum.

Bila diperhatikan lebih lanjut dari definisi ruben ini, kelihatan bahwa ruben memakai istilah yang berbeda dengan dua definisi sebelumnya yang memakai istilah stimulus dan signal. Ruben memakai istilah sebagai kumpulan data, pesan, susunan isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai arti atau berguna bagi sistem tertentu.

4.Definisi William J. Seller
Seller(1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal di kirimkan, diterima dan diberi arti.

Jadi dari keempat definisi diatas jelas, bahwa pada hakikatnya komunikasi adalah merupakan suatu proses tetapi proses mengenai apa belumlah ada kesepakatan.ada yang mengatakan proses pengiriman stimulus, ada yang mengatakan pemberian signal,dan ada pula yang mengatakan pengiriman informasidan simbol.

Kemudian kita lihat dalam dataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami arti atau pengertian lain dari komunikasi yaitu sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika pesan yang komunikasi dari dua perspektif, yaitu:

1.Perspektif kognitif.
Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.

2.Perspektif perilaku.
Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.

Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau tidak.

Kemudian setelah mengetahui pengertian dari komunikasi, kita akan mengetahui sedikit tentang organisasi. Pengertian organisasi itu sendiri banyak bermacam macam pendapat, di antaranya adalah Schein(1982), mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otorias dan tanggung jawab.
Kochler(1976), mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Wright(1977)berpendapat bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi adalah salah satu disiplin yang masuk dalam kelompok ilmu komunikasi dapat menjadi 4 (empat) periode diantaranya :


1. "Tradisi retorika" yang dimulai sejak zaman yunani kuno.

2. Periode antara tahun 1900-PD ke II yang dapat disebut sebagai periode Pertumbuhan Ilmu Komunikasi.

3. Periode setelah PD ke II sampai tahun 1960an. Periode ini biasanya disebut periode Konsolidasi.

4. Periode Teknologi Komunikasi yang dimulai dari tahun 1960an sampai sekarang.


PERIODE TRADISI RETORIKA

Komunikasi adalah konteks arti yang berlaku sekarang ini memeng belum dikenel saat itu. Istilahnya yang berlaku pada zaman tersebut adalah "Retorika". Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan mesir kuno telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. Namun demikian tradisi retorika sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani kuno dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978). Lebih lanjut Aristoteles menyatakan bahwa retorika mencangkup 3 unsur yakni:


• ethos (kredibilitas sumber),

• pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan

• logos (hal yang menyangkut fakta).

Pokok-pokok pikiran Aristoteles dikembangkan oleh Cicero dan Quintilian mereka menyusun aturan retorika yang menyangkut 5 unsur:


• Inventio (urutan argumentasi)

• Dispesitio (pengaturan ide)

• Eloqutio (gaya bahasa)

• Memoria (ingatan), serta

• Pronunciatio (cara penyampaian pesan).

Quintilian dan Cicero merupakan faktor keberhasilan. Tokoh retorikal yang dikenal pada saat itu Corax Socrates dan Plato maupun di negara-negara lain khususnya di negara Inggris, Perancis, dan Jerman tokoh yang tekenal adalah Thomas Wilson, Perancis Bacon, Rene Des Cartes, John Locke, Giam Batista Piko, dan David Hume. Pengertian retorika menunjuk pada kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain : I.A Richards, M. Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall McLuhan, Michel Foucault, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi, dan Chaim Perelman.


PERIODE PERTUMBUHAN: 1900 – PERANG DUNIA KE II

Pada awal abad ke-19, sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi. Pertama, adalah telepon, telegrap, radio, TV, dan lain-lain. Kedua, pecahnya Perang Dunia I dan II memberi bentuk dan arah pada bidang kajian ilmu komunikasi yang terjadi di masa ini.
Aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta reading dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri periklanan dan penyiaran (broadcasting). Jerman dan Perancis, merupakan pusat intelektual terkemuka di dunia.


PERIODE KONSOLIDASI : PD II – 1960an

Periode setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960an disebut sebagai periode konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa ini konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi Ilmu Komunikasi ditandai oleh 2 hal :
Adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam.
Munculnya buku-buku yang membahas tentang pengertian komunikasi telah menjadi suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya.
Sedikitnya ada 7 pokok diantaranya : Claude E. Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell.
Institute of communication Research yang didirikan Schramm di Illinois pada tahun 1947, merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi yang pertama di Amerika Serikat. Sementara itu dua tokoh lainnya yakni : Claude E. Shannon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur komunikasi.
Istilah Mass Communication (Komunikasi Masa) dan Communication Research (Penelitian Komunikasi) mulai banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran : komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan organisasi, dan komunikasi macro-sosial serta komunikasi massa.
PERIODE TEKNOLOGI KOMUNIKASI : 1960an – Sekarang
Sejak tahun 1960an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode take off (tinggal landas) sejak tahun 1950.
Periode masa sekarang juga disebut sebagai periode teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai oleh beberapa faktor sebagai berikut:
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi seperti komputer, VCR, TV Cable parabola.
Tumbuhan industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global.
Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam konteks center periperhy.
Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara.
Semakin meluasnya proses demokratisasi ekonomi dan politik.
Arus penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global (misalnya transborder data flow), aspek-aspek politik dan ekonomi informasi, kompetisi antar industri media, dampak sosial dari teknologi interaktif seperti komputer, komunikasi manusia mesin, dampak telekomunikasi terhadap hubungan antar budaya, serta aspek-aspek yang menyangkut manajemen informasi. Pendekatan disiplin ekonomi mulai diterapkan, karena disadari bahwa informasi dimasa sekarang ini merupakan yang mempunyai nilai tambah

Syarat seorang Da'i

Oleh : Abu Aqil Al-Atsary
Agama Islam adalah nasehat, dan salah satu bentuk dari sekian banyak bentuk-bentuk nasehat, adalah dakwah. Namun sebagaimana amalan-amalan lain yang dipahalai oleh Alloh Ta’ala, tentunya dakwah amar ma’ruf dan nahi mungkar mestilah dibarengi dengan ilmu tentangnya dan ilmu tentang apa yang diserukan. Misalnya, jika seseorang mengajak orang lain untuk mendirikan sholat, maka harusnya si pengajak (da’i) terlebih dahulu mengerti dan memahami segala ilmu tentangnya, sejak dari dalil-dalil pensyariatan sholat hingga tatacara sholat yang benar-benar sesuai petunjuk Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam.
Hal inilah yang seringkali diacuhkan begitu saja oleh para da’i dewasa ini. Maka satu dari sekian banyak ketentuan yang harus ada dalam diri seorang da’i adalah ilmu tentang apa yang sedang dan yang akan ia serukan.
Alloh Ta’ala berfirman,
فَاْعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلمُؤْمِنِينَ وَالمؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُم
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” [QS. Muhammad : 19]Dengan ayat inilah Al-Imam Bukhary -rahimahullohu ta’ala- membuat satu bab dengan judul باب العلم قبل القول والعمل“Bab Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan.” [Shohih Bukhary 1/159] Hal tersebut bisa difahami bahwa Alloh Ta’ala telah memerintahkan kepada nabi-Nya dengan dua perkara; dengan ilmu dan kemudian amal. Adapun memulainya dengan ilmu itu dijelaskan dalam ayat tersebut,
فَاْعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللهُ
“Ketahuilah bahwa tiada sesembahan yang haq, selain Alloh.”
Baru kemudian diikuti dengan amal,
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِك
“Dan mohonlah ampunan untuk dosa-dosamu.”
Dengan demikian, kita semua menyadari bahwa ilmu adalah syarat bagi amalan dan perkataan. Tanpa ilmu maka amalan dan perkataan itu tidak sangat jauh dari petunjuk Alloh dan RasulNya. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullohu ta’ala- menjelaskan tentang syarat amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan berkata;
ولا يكون عمله صالحاً إن لم يكن بعلم وفقه .. وهذا ظاهر فإن العمل إن لم يكن بعلم كان جهلاً وضلالاً ، واتباعاً للهوى وهذا هو الفرق بين أهل الجاهلية
“Dan tidaklah dianggap amalan sholih jika tanpa disertai dengan ilmu,… dan ini sudah jelas. Maka sungguh amalan itu jika tanpa disertai ilmu adalah kebodohan dan kesesatan, dan hanya mengikuti hawa nafsu saja, yang demikian termasuk golongan ahli jahiliyah / orang-orang bodoh.” [Al-amru bilma'ruf wan nahy anil munkar, Ibnu Taimiyah, hal. 17]
Hal ini juga sebagaimana atsar dari salafunas sholih, telah diriwayatkan secara marfu’, AlQadhi Abu Ya’la menyebutkan dalam Al-Mu’tamad,
لا يأمر بالمعروف وينهى عن المنكر إلا من كان فقيهاً فيما يأمر به ، فقيها فيما ينهى عنه ، رفيقاً فيما يأمر به ، رفيقاً فيما ينهى عنه ، حليماً فيما يأمر به ، حليماً فيما ينهى عنه
“Janganlah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran kecuali bagi orang-orang yang telah memahami tentang yang diserukan itu, dan yang telah memahami terhadap larangan yang dilarang itu, dan hendaklah lemah lembut dalam menyampaikan apa yang diserukan itu, dan lemah lembut menyampaikan apa yang dilarang. hendaklah juga ia sabar dalam menyeru (kebaikan) dan sabar dalam mencegah (kemungkaran itu). [Mukhtasar Minhajul Qosidin, Ibnu Qudamah, hal 131]
Maka jelaslah bahwa bagi orang yang tidak memiliki ilmu, usaha yang harus ia lakukan pertama sekali adalah menuntut ilmu baru kemudian setelah itu ia boleh berdakwah.

Prinsip Dakwah Rasulullah

Dakwah kalau di perhatikan dari maknanya begitu banyak, baik secara etimologi maupun terminologi dan menurut pandangan para ulama. Namun dari sekian banyak makna dakwah intinya adalah menyeru kepada kebajikan dan meninggalkan kebathilan :
" Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung ". QS. Ali Imran (3) : 104
Dakwah dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa prinsip, seperti halnya dakwah Rasulullah Muhammad saw yang mempunyai prinsip-prinsip seperti yang disimpulkan dalam buku Metode Pengembangan Dakwah karya Drs. H. Asep Muhyiddin, M. Ag., dan Agus Ahmad Safe’i, M. Ag. Seperti berikut ini :
1. Mengetahui medan (mad’u), melalui penelitian dan perenungan
2. Melalui perencanaan pembinaan, pendidikan, dan pengembangan serta pembangunan masyarakat
3. Bertahap, diawali dengan cara diam-diam (marhalah sirriyah), kemudian cara terbuka (marhalah alaniyah). Diawali dari keluarga dan teman terdekat, kemudian masyarakat secara umum.
4. Melalui cara dan startegi hijrah, yakni menghindari situasi yang negatif untuk meraih suasana yang lebih positif.
5. Melalui syi’ar ajaran dan pranata Islam, antara lain melaui khatbah, adzan, iqamah, dan shalat berjamaah, ta’awun, zakat dan lain sebagainya.
6. Melaui musyawarah dan kerja sama, perjanjian dengan masyarakat sekitar, seperti dengan Bani Nadhir, Bani Quraidzah, dan Bani Qainuqa.
7. Melalui cara dan tindakan yang akomodatif, toleran dan saling menghargai.
8. Melaui nilai-nilai kemanusiaan, kebebasan, dan demokrasi.
9. Menggunakan bahasa kaumny, melalui kadar kemampuan pemikiran masyarakatnya (ala qadri uqulihim)
10. Melaui surat. Sebagaimana yang telah dikirim ke raja-raja berpengaruh pada waktu itu, seperti kepada Heraklius.
11. Melalui uswah hasanah dan syuhada ala an-nas dan melaui peringatan, dorongan, dan motivasi (tarhib wa targhib)

Prinsip Dakwah

PRINSIP DA'WAH DALAM AL QUR'AN

Pengertian dan Tujuan Da'wah
Da'wah Secara lughawi berasal dari bahasa Arab, da'wah yang artinya seruan, panggilan, undangan. Secara istilah, kata da'wah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah Swt. dan rasul-Nya agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Syaikh Ali Mahfuzh -murid Syaikh Muhammad Abduh- sebagai pencetus gagasan dan penyusunan pola ilmiah ilmu da'wah memberi batasan mengenai da'wah sebagai: "Membangkitkan kesadaran manusia di atas kebaikan dan bimbingan, menyuruh berbuat ma'ruf dan maencegah dari perbuatan yang munkar, supaya mereka memperoleh keberuntungan kebahagiaan di dunia dan di akhirat."
Da'wah adalah usaha penyebaran pemerataan ajaran agama di samping amar ma'ruf dan nahi munkar. Terhadap umat Islam yang telah melaksanakan risalah Nabi lewat tiga macam metode yang paling pokok yakni da'wah, amar ma'ruf, dan nahi munkar, Allah memberi mereka predikat sebagai umat yang berbahagia atau umat yang menang .
Adapun mengenai tujuan da'wah, yaitu: pertama, mengubah pandangan hidup. Dalam QS. Al Anfal: 24 di sana di siratkan bahwa yang menjadi maksud dari da'wah adalah menyadarkan manusia akan arti hidup yang sebenarnya. Hidup bukanlah makan, minum dan tidur saja. Manusia dituntut untuk mampu memaknai hidup yang dijalaninya.
Kedua, mengeluarkan manusia dari gelap-gulita menuju terang-benderang. Ini diterangkan dalam firman Allah: "Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu untuk mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada terang-benderang dengan izin Tuhan mereka kepada jalan yang perkasa, lagi terpuji." (QS. Ibrahim: 1)
Urgensi dan Strategi Amar ma'ruf Nahi munkar
Dalam Al-Qur'an dijumpai lafadz "amar ma'ruf nahi munkar" pada beberapa tempat. Sebagai contoh dalam QS. Ali Imran: 104: "Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung". Hasbi Ash Siddieqy menafsirkan ayat ini: "Hendaklah ada di antara kamu suatu golongan yang menyelesaikan urusan dawah, menyuruh ma'ruf (segala yang dipandang baik oleh syara` dan akal) dan mencegah yang munkar (segala yang dipandang tidak baik oleh syara` dan akal) mereka itulah orang yang beruntung."
Dalam ayat lain disebutkan "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi umat manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah" (QS. Ali Imran: 110). Lafadz amar ma'ruf dan nahi munkar tersebut juga bisa ditemukan dalam QS. At Taubah: 71, Al Hajj: 41, Al-A'raf: 165, Al Maidah: 78-79 serta masih banyak lagi dalam surat yang lain.
Bila dicermati, ayat-ayat di atas menyiratkan bahwa amar ma'ruf nahi munkar merupakan perkara yang benar-benar urgen dan harus diimplementasikan dalam realitas kehidupan masyarakat. Secara global ayat-ayat tersebut menganjurkan terbentuknya suatu kelompok atau segolongan umat yang intens mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kejelekan. Kelompok tersebut bisa berupa sebuah organisasi, badan hukum, partai ataupun hanya sekedar kumpulan individu-individu yang sevisi. Anjuran tersebut juga dikuatkan dengan hadits Rasulullah: "Jika kamu melihat umatku takut berkata kepada orang dzhalim, 'Hai dzhalim!', maka ucapkan selamat tinggal untuknya."
Dari ayat-ayat di muka dapat ditangkap bahwa amar ma'ruf dan nahi munkar merupakan salah satu parameter yang digunakan oleh Allah dalam menilai kualitas suatu umat. Ketika mengangkat kualitas derajat suatu kaum ke dalam tingkatan yang tertinggi Allah berfirman: "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia." Kemudian Allah menjelaskan alasan kebaikan itu pada kelanjutan ayat: "Menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar." (QS. Ali Imran: 110). Demikian juga dalam mengklasifikasikan suatu umat ke dalam derajat yang serendah-rendahnya, Allah menggunakan eksistensi amar ma'ruf nahi munkar sebagai parameter utama. Allah Swt. berfirman: "Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Isra'il melalui lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat." (QS. Al Maidah 78-79). Dari sinipun sebenarnya sudah bisa dipahami sejauh mana tingkat urgensitas amar ma'ruf nahi munkar.
Bila kandungan ayat-ayat amar ma'ruf nahi munkar dicermati, -terutama ayat 104 dari QS. Ali Imran- dapat diketahui bahwa lafadz amar ma'ruf dan nahi munkar lebih didahulukan dari lafadz iman, padahal iman adalah sumber dari segala rupa taat. Hal ini dikarenakan amar ma'ruf nahi munkar adalah bentengnya iman, dan hanya dengannya iman akan terpelihara. Di samping itu, keimanan adalah perbuatan individual yang akibat langsungnya hanya kembali kepada diri si pelaku, sedangkan amar ma'ruf nahi munkar adalah perbuatan yang berdimensi sosial yang dampaknya akan mengenai seluruh masyarakat dan juga merupakan hak bagi seluruh masyarakat.
Hamka berpendapat bahwa pokok dari amar ma'ruf adalah mentauhidkan Allah, Tuhan semesta alam. Sedangkan pokok dari nahi munkar adalah mencegah syirik kepada Allah. Implementasi amar ma'ruf nahi munkar ini pada dasarnya sejalan dengan pendapat khalayak yang dalam bahasa umumnya disebut dengan public opinion, sebab al ma'ruf adalah apa-apa yang disukai dan diingini oleh khalayak, sedang al munkar adalah segala apa yang tidak diingini oleh khalayak. Namun kelalaian dalam ber-amar ma'ruf telah memberikan kesempatan bagi timbulnya opini yang salah, sehingga yang ma'ruf terlihat sebagai kemunkaran dan yang munkar tampak sebagai hal yang ma'ruf.
Konsisnten dalam ber-amar ma'ruf nahi munkar adalah sangat penting dan merupakan suatu keharusan, sebab jika ditinggalkan oleh semua individu dalam sebuah masyarakat akan berakibat fatal yang ujung-ujungnya berakhir dengan hancurnya sistem dan tatanan masyarakat itu sendiri. Harus disadari bahwa masyarakat itu layaknya sebuah bangunan. Jika ada gangguan yang muncul di salah satu bagian, amar ma'ruf nahi munkar harus senantiasa diterapkan sebagai tindakan preventif melawan kerusakan. Mengenai hal ini Rasulullah Saw. memberikan tamsil: "Permisalan orang-orang yang mematuhi larangan Allah dan yang melanggar, ibarat suatu kaum yang berundi di dalam kapal. Di antara mereka ada yang di bawah. Orang-orang yang ada di bawah jika hendak mengambil air harus melawati orang-orang yang ada di atas meraka. Akhirnya mereka berkata 'Jika kita melubangi kapal bagian kita, niscaya kita tidak akan mengganggu orang yang di atas kita'. Jika orang yang di atas membiarkan mereka melubangi kapal, niscaya semua akan binasa. Tetapi jika orang yang di atas mencegah, maka mereka dan semuannya akan selamat."
Suatu kaum yang senantiasa berpegang teguh pada prinsip ber-amar ma'ruf nahi munkar akan mendapatkan balasan dan pahala dari Allah Swt. yang antara lain berupa:
1. Ditinggikan derajatnya ke tingkatan yang setinggi-tingginya (QS. Ali Imran: 110).
2. Terhindar dari kebinasaan sebagaimana dibinasakannya Fir'aun beserta orang-orang yang berdiam diri ketika melihat kedzalimannya.
3. Mendapatkan pahala berlipat dari Allah sebagaimana sabda Nabi Saw.: "Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun".
4. Terhindar dari laknat Allah sebagai mana yang terjadi pada Bani Isra'il karena keengganan mereka dalam mencegah kemunkaran. (QS. Al-Maidah: 78-79).
Secara prinsipil seorang Muslim dituntut untuk tegas dalam menyampaikan kebenaran dan melarang dari kemunkaran. Rasul Saw. bersabda: "Barang siapa di antara kamu menjumpai kemunkaran maka hendaklah ia rubah dengan tangan (kekuasaan)nya, apabila tidak mampu hendaklah dengan lisannya, dan jika masih belum mampu hendaklah ia menolak dengan hatinya. Dan (dengan hatinya) itu adalah selemah-lemahnya iman". Hadits ini memberikan dorongan kepada orang Muslim untuk ber-amar ma'ruf dengan kekuasaan dalam arti kedudukan dan kemampuan fisik dan kemampuan finansial. Amar ma'ruf dan khususnya nahi munkar minimal diamalkan dengan lisan melalui nasihat yang baik, ceramah-ceramah, ataupun khutbah-khutbah, sebab semua. Muslim tentunya tidak ingin bila hanya termasuk di dalam golongan yang lemah imannya.
Da'wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan metode yang tepat akan menghantarkan dan menyajikan ajaran Islam secara sempurna. Metode yang di terapkan dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar tersebut sebenarnya akan terus berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat yang dihadapi para da'i. Amar ma'ruf dan nahi munkar tidak bertujuan memperkosa fitrah seseorang untuk tunduk dan senantiasa mengikuti tanpa mengetahui hujjah yang dipakai, tetapi untuk memberikan koreksi dan membangkitkan kesadaran dalam diri seseorang akan kesalahan dan kekurangan yang dimiliki.
Ketegasan dalam menyampaikan amar ma'ruf dan nahi munkar bukan berarti menghalalkan cara-cara yang radikal. Implementasinya harus dengan strategi yang halus dan menggunakan metode tadarruj (bertahap) agar tidak menimbulkan permusuhan dan keresahan di masyarakat. Penentuan strategi dan metode amar ma'ruf nahi munkar harus mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat yang dihadapi. Jangan sampai hanya karena kesalahan kecil dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar justru mengakibatkan kerusakan dalam satu umat dengan social cost yang tinggi.
Dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar hendaknya memperhatikan beberapa poin yang insya Allah bisa diterapkan dalam berbagai bentuk masyarakat:
1. Hendaknya amar ma'ruf nahi munkar dilakukan dengan cara yang ihsan agar tidak berubah menjadi penelanjangan aib dan menyinggung perasaan orang lain. Ingatlah ketika Allah berfirman kepada Musa dan Harun agar berbicara dengan lembut kepada Fir'aun (QS. Thaha: 44).
2. Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelum memperbaiki orang lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah diri, sebab cara amar ma'ruf yang baik adalah yang diiringi dengan keteladanan.
3. Menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar disandarkan kepada keihklasan karena mengharap ridla Allah, bukan mencari popularitas dan dukungan politik.
4. Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan menurut Al-Qur'an dan Al-Sunnah, serta diimplementasikan di dalam masyarakat secara berkesinambungan.
Dalam menyampaikan da'wah amar ma'ruf nahi munkar, para da'i dituntut memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, baik kepada Allah maupun masyarakat dan negara. Bertanggung jawab kepada Allah dalam arti bahwa da'wah yang ia lakukan harus benar-benar ikhlas dan sejalan dengan apa yang telah digariskan oleh Al Qur'an dan Sunnah. Bertanggung jawab kepada masyarakat atau umat menganduang arti bahwa da'wah Islamiyah memberikan kontribusi positif bagi kehidupan sosial umat yang bersangkutan. Bertanggung jawab kepada negara mengandung arti bahwa pengemban risalah senantiasa memperhatikan kaidah hukum yang berlaku di negara dimana ia berda'wah. Jika da'wah dilakukan tanpa mengindahkan hukum positif yang berlaku dalam sebuah negara, maka kelancaran da'wah itu sendiri akan terhambat dan bisa kehilangan simpati dari masyarakat.

Media dakwah

Mimbar
Mimbar merupakan media dakwah yang paling populer dimasyarakat, baik masyarakat pinggiran maupun masyarakat perkotaan. Mimbar biasa digunakan pada saat khutbah Jum'at, Idul Fitri, Idul Adha dan pengajian-pengajian hari besar Islam baik di Kampung maupun di masjid-masjid, bahkan di hotel-hotel atau di gedung-gedung.
Tujuan khutbah dengan menggunakan mimbar adalah agar jama'ah dapat lebih terfokus pada satu pandangan. Mimbar biasanya di buat lebih tinggi dari lantai dengan tujuan agar penceramah bisa melihat secara langsung kepada jama'ah. Masjid-masjid besar biasanya menyediakan media elektronik diluar masjid dengan tujuan agar jama'ah yang berada diluar masjid tetap dapat melihat yang khutbah.
Dari segi model mimbar ada dua macam, yaitu: Mimbar bertangga (terbuka) dan mimbar tidak bertangga (tertutup). Mimbar yang memiliki tangga biasanya yang khutbah membawa tongkat sedangkan mimbar yang tidak bertangga yang khutbah tidak membawa tongkat.

Media Cetak
Media cetak pada era dewasa ini telah bermunculan bagaikan munculnya jamur di musim hujan. Baik majalah, koran ataupun buletin lainnya. Hal ini merupakan wujud nyata dari sebuah era informasi dan keterbukaan. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika para muballigh mampu memanfaatkan media-media cetak yang ada itu di sebagai sarana untuk merdakwah.
Melihat persaingan media cetak yang begitu hebat, maka para muballigh kita hendaknya segera menyiapkan diri untuk menjadi penulis-pebulis handal sehingga mampu bersaing dalam amar ma'ruf nahi munkar di bidang mediacetak, mengingat media cetak merupakan media informasi yang cukup banyak peminatnya.
Media cetak yang berkembang selama ini lebih berpegang pada keterbukaan dan kebebasannya. Mereka dipacu oleh kebutuhan sensasi, iklan dan kebutuhan bisnisnya. Dan inilah prablem besar bagi para pelaku dakwah selama ini.
Radio
Radio merupakan media informasi yang hingga sekarang masih memiliki cukup banyak pemirsa. Mengingat radio merupakan alat informasi yang fleksibel, kecil dan dapat dibawa kemana-mana. Oleh sebab itu alangkah bermanfaat jika radio penuh dengan siaran-siarang yang mengajak kepada pemirsa untuk menjalankan kebaikan serta meninggalkan keburukan (amar ma'ruf nahi munkar )
Pesawat radio sering kali kita jumpai diputar semalam suntuk di warung-warung kopi, pos-pos jaga serta mobil-mobil, bahkan tidak jarang tukang becak selalu memutar radio sambil menunggu penumpang. Oleh sebab itu alangkah bermanfaatnya jika radio-radio yang diputar selalu membawa pesan dakwah.

Televisi
Televisi merupakan media informasi sekaligus media hiburan yang dapat di jumpai dimana-mana, baik di rumah kecil maupun di rumah mewah, baik di warung-warung kopi maupun di restauran-restauran.
Televisi merupankan media informasi yang bersifat netral, seperti pistol. Jika pistol di tangan orang jahat, maka pistol akan gunakan untuk menembak orang yang tidak bersalah. Namun jika pistol itu ditangan polisi yang beriman dan bijak, maka pistol itu akan digunakan untuk melindungi orang-orang benar.
Televisi merupakan media audio-visual, yang juga sering disebut sebagai media pandang dengar. Artinya televisi itu selain dapat kita dengar juga bisa kita lihat secara langsung. Oleh sebab itu alangkah besar manfaatnya jika televisi itu lebih banyak menyuguhkan siaran-siaran yang mampu merubah kondisi pemirsa dari kondisi yang tidak baik menjadi kondisi yang lebih baik.

Celluler
Celluler merupakan media informasi yang cukup canggih dan gaul. Hal ini nampak dari begitu banyaknya pemakai celluler, mulai dari pengusaha kelas atas hingga pengusaha kelas bawah, bahkan tidak sedikit para remaja pengangguranpun, pelajar yang mereka belum memiliki panghasilan yang menggunakan celluler.
Melihat begitu semaraknya celluler, maka alangkah besar manfaatnya jika celluler dimanfaatkan sebagai media dakwah, yaitu dengan cara memanfaatkan fasilitas Multimedia Messaging Service (mms) sebagai media untuk mengirin pesan-pesan normatif . Dengan ber-mms- kita dapat berdakwah dengan biaya yang murah.

Film
Film dapat memberikan pengaruh yang cukup besar kepada jiwa manusia yang sedang memirsanya. Di saat sedang menonton film, terjadi suatu gejala yang menurut ilmu jiwa sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses decoding terjadi, para penonton kerap menyamakan atau meniru seluruh pribadinya dengan salah seorang peran film.
Melihat pengaruh film begitu besar kepada jiwa yang sedang menontonnya, maka alangkah besar manfaatnya film itu, jika dijadikan sewbagai media untuk berdakwah.
Selain media-media yang penulis sebutkan di atas, masih banyak media-media lain yang dapat kita jadikan sebagai sarana untuk berdakwah

Manajemen Dakwah

MANAJEMEN DAKWAH

A. Definisi manajemen secara etimologi
Manajemen di dalam bahasa inggris, berasal dari kata to manage dalam Webster New Coolegiete Dictionary. Kata manage dijelaskan berasal dari bahasa itali ”Managgio” dari kata ”managgiare” yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa latin Menus yang berarti tangan (hand).
Kata manage di dalam kamus tersebut diberi arti
1. to direct and control (membimbing dan mengawasi)
2. to treat with care (memperlakukan dengan seksama)
3. to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau urusan-urusan / persoalan-persoalan)
4. to achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu).
Manajemen dalam bahasa arab diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzhim. Yang merupakan, suatu tempat untuk, menyimpan segala sesuatu, dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.

B. Definisi manajemen secara terminologi
Manajemen adalah upaya mengatur, dan mengarahkan berbagai sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material), mesin (machine), metode (methode) dan pasar (market).
Menurut G.R Terry adalah manajemen adalah proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga dan sumber daya lainnya.
Menurut Robert Kreitner manajemen adalah proses kerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah. Proses ini berpusat pada penggunaan secara efektif dan efisien terhadap sumber daya yang terbatas.
Menurut John. D Millet dalam buku Management in the public service manajemen adalah proses pembimbingan dan pemberian fasilitas terhadap pekerjaan orang-orang yang terorganisir dalam kelompok formil untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.

Menurut James A. F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen juga dapat didefinisikan sebagai: bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).

Manjemen juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.



C. Definisi manajemen dakwah
Manajemen dakwah adalah suatu perangkat atau organisasi dalam mengolah dakwah agar tujuan dakwah tersebut dapat lebih mudah tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan.

D. unsur-unsur manajemen dakwah
1. Perencanaan dakwah: tahap ini meliputi membuat susunan materi dakwah yang akan disampaikan kepada Mad'u. dan juga membuat susunan acara yang akan dilakukan mulai dari awal hingga akhir acara tersebut
2. Pengorganisasian dakwah: tahap ini merupakan, tahap yang dimana segala anggota penyelenggara acara berkumpul bersama dan saling bekerja sama dengan harapan tujuan dakwah tersebut bisa sukses.
3. Penggerakkan dakwah: tahap ini merupakan di mana segala anggota yang terlibat, menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan perencanaan kegiatan dakwah yang telah dibuat bersama.
4. Pengendalian dakwah: tahap ini merupakan suatu upaya mengatur jalannya acara, agar acara tersebut berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat bersama. Jadi situasi acaranya bisa terkendali.
5. Evaluasi dakwah: tahap ini merupakan suatu upaya melihat hasil / feedback yang diberikan mad'u, setelah mad'u tersebut menerima pesan dakwah yang disampaikan oleh Da'i.

Definisi dakwah menurut bahasa
Pada saat sekarang ini, sering kali terjadi istilah dakwah yang banyak disempitartikan oleh kebanyakan orang sehingga dakwah sering identik, dengan pengajian, khutbah, dam arti-arti sempit lainnya. Oleh karena itu, istilah dakwah perlu dipertegas takrifnya.

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa arab dakwah dan kata da’a, yad’u yang berarti panggilan, ajakan, seruan. Dakwah dengan pengertian diatas dapat dijumpai dalam ayat-ayat al-Qur’an, antara lain:

       
33. Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku." (QS. Yusuf: 33)
dari segi bahasa dakwah juga dapat diartikan sebagai mengajak, menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma’ruf dan nahi mungkar, mau’idzhoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta’lim, dan khotbah.

Istilah dakwah digunakan dalam al-Qur’an baik dalam bentuk fi’il maupun dalam bentuk masdar berjumlah lebih dari seratus kata. Sementara itu, dakwah dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan, dan 7 kali mengajak ke neraka atau kejahatan. Al-Qur’an menggunakan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan maupun kepada kejahatan yang disertai dengan resiko pilihan. Dan secara istilah dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan makna dakwah dalam konteks yang berbeda.

              •     •      
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

     •          
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.


Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Terlepas dari hal itu pemakaian kata ”dakwah” dalam masyarakat Islam, terutama di indonesia, adalah sesuatu yang tidak asing. Arti dari kata ”dakwah” yang dimaksudkan adalah ”seruan” dan ”ajakan” kalau kata dakwah diberi arti ”seruan” maka yang dimaksudkan adalah seruan kepada Islam atau seruan Islam. Demikian juga halnya kalau diberi arti ” ajakan”. Maka yang dimaksud adalah ajakan kepada Islam atau ajakan Islam. Kecuali itu, Islam sebagai agama disebut agama dakwah, maksudnya adalah agama yang disebarluaskan dengan cara damai, tidak lewat kekerasan.

Kata “Dakwah” berasal dari bahasa arab yaitu: yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, mengundang. Secara terminologi, dakwah menurut Asmuni Syukir sebagai berikut:

“Pengertian dakwah dapat diartikan dari dua segi yaitu dakwah bersifat pembinaan dan dakwah bersifat pengembangan. Pembinaan artinya suatu kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan pengembangan yaitu suatu kegiatan yang mengarah kepada pembaharuan atau mengadakan sesuatu yang belum ada.

Dalam al-Qur’an, dakwah dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46 kali, 39 kali dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan, dan 7 kali mengajak ke neraka atau kejahatan. Jadi dari pengertian-pengertian dakwah menurut bahasa di atas, dapat didefinisikan dakwah Islam sebagai kegiatan mengajak, mendorong, dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk meneliti jalan Allah dan istiqomah di jalan-Nya serta berjuang bersama meninggikan Agama Allah. Kata mengajak, mendorong, dan memotivasi adalah kegiatan dakwah yang berada dalam ruang lingkup tabligh. Kata bashirah untuk menunjukkan bahwa dakwah harus dengan ilmu dan perencanaan yang baik. Kalimat meniti jalan Allah untuk menunjukkan tujuan dakwah, yaitu mardhotillah. Kalimat Istiqomah di jalan-Nya untuk menunjukkan dakwah berkesinambungan. Sedangkan kalimat berjuang bersama meninggikan agama Allah. Untuk menunujukkan bahwa dakwah bukan hanya untuk menciptakan kesalehan pribadi, tetapi juga harus menciptakan kesalehan sosial. Untuk mewujudkan masyarakat yang saleh tidak bisa dilakukan dengan sendiri-sendiri tetapi dilakukan dengan bersama-sama.

Definisi dakwah dari segi terminologi
Menurut Syekh Ali Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin, mengatakan dakwah adalah: mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Menurut syekh Muhammad Khidr Husain dalam bukunya al-Dakwah ila al-Ishlah mengatakan dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma’ruf nahi mungkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

HSM. Nasarudin Latif mendefinisikan dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan tulisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah Swt. Sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak islamiya.

Syekh Muhammad al-Ghazalli dalam bukunya Ma’allah mengatakan, bahwa dakwah adalah program pelengkap yang meliputi semua pengetahuan yang dibutuhkan manusia, untuk memberikan penjelasan tentang tujuan hidup serta menyingkap rambu-rambu kehidupan agar mereka menjadi orang yang dapat membedakan mana yang boleh dijalani dan mana kawasan yang dilarang.

Aboebakar Atjeh dalam bukunya, eberapa catatan mengenai Dakwah Islam, mengatakan, bahwa Dakwah adalah seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali pada ajaran hidup sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik.

Masdar Helmy mengatakan bahwa dakwah adalah Mengajak dan menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah (Islam) termasuk amr ma’ruf nahi mungkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Jadi ilmu manajemen dan ilmu dakwah sangat erat sekali hubungannya, keduanya sama-sama pentingnya untuk dipadukan demi mencapai keberhasilan dakwa