Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sabtu, 05 Februari 2011

Media dakwah

Mimbar
Mimbar merupakan media dakwah yang paling populer dimasyarakat, baik masyarakat pinggiran maupun masyarakat perkotaan. Mimbar biasa digunakan pada saat khutbah Jum'at, Idul Fitri, Idul Adha dan pengajian-pengajian hari besar Islam baik di Kampung maupun di masjid-masjid, bahkan di hotel-hotel atau di gedung-gedung.
Tujuan khutbah dengan menggunakan mimbar adalah agar jama'ah dapat lebih terfokus pada satu pandangan. Mimbar biasanya di buat lebih tinggi dari lantai dengan tujuan agar penceramah bisa melihat secara langsung kepada jama'ah. Masjid-masjid besar biasanya menyediakan media elektronik diluar masjid dengan tujuan agar jama'ah yang berada diluar masjid tetap dapat melihat yang khutbah.
Dari segi model mimbar ada dua macam, yaitu: Mimbar bertangga (terbuka) dan mimbar tidak bertangga (tertutup). Mimbar yang memiliki tangga biasanya yang khutbah membawa tongkat sedangkan mimbar yang tidak bertangga yang khutbah tidak membawa tongkat.

Media Cetak
Media cetak pada era dewasa ini telah bermunculan bagaikan munculnya jamur di musim hujan. Baik majalah, koran ataupun buletin lainnya. Hal ini merupakan wujud nyata dari sebuah era informasi dan keterbukaan. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika para muballigh mampu memanfaatkan media-media cetak yang ada itu di sebagai sarana untuk merdakwah.
Melihat persaingan media cetak yang begitu hebat, maka para muballigh kita hendaknya segera menyiapkan diri untuk menjadi penulis-pebulis handal sehingga mampu bersaing dalam amar ma'ruf nahi munkar di bidang mediacetak, mengingat media cetak merupakan media informasi yang cukup banyak peminatnya.
Media cetak yang berkembang selama ini lebih berpegang pada keterbukaan dan kebebasannya. Mereka dipacu oleh kebutuhan sensasi, iklan dan kebutuhan bisnisnya. Dan inilah prablem besar bagi para pelaku dakwah selama ini.
Radio
Radio merupakan media informasi yang hingga sekarang masih memiliki cukup banyak pemirsa. Mengingat radio merupakan alat informasi yang fleksibel, kecil dan dapat dibawa kemana-mana. Oleh sebab itu alangkah bermanfaat jika radio penuh dengan siaran-siarang yang mengajak kepada pemirsa untuk menjalankan kebaikan serta meninggalkan keburukan (amar ma'ruf nahi munkar )
Pesawat radio sering kali kita jumpai diputar semalam suntuk di warung-warung kopi, pos-pos jaga serta mobil-mobil, bahkan tidak jarang tukang becak selalu memutar radio sambil menunggu penumpang. Oleh sebab itu alangkah bermanfaatnya jika radio-radio yang diputar selalu membawa pesan dakwah.

Televisi
Televisi merupakan media informasi sekaligus media hiburan yang dapat di jumpai dimana-mana, baik di rumah kecil maupun di rumah mewah, baik di warung-warung kopi maupun di restauran-restauran.
Televisi merupankan media informasi yang bersifat netral, seperti pistol. Jika pistol di tangan orang jahat, maka pistol akan gunakan untuk menembak orang yang tidak bersalah. Namun jika pistol itu ditangan polisi yang beriman dan bijak, maka pistol itu akan digunakan untuk melindungi orang-orang benar.
Televisi merupakan media audio-visual, yang juga sering disebut sebagai media pandang dengar. Artinya televisi itu selain dapat kita dengar juga bisa kita lihat secara langsung. Oleh sebab itu alangkah besar manfaatnya jika televisi itu lebih banyak menyuguhkan siaran-siaran yang mampu merubah kondisi pemirsa dari kondisi yang tidak baik menjadi kondisi yang lebih baik.

Celluler
Celluler merupakan media informasi yang cukup canggih dan gaul. Hal ini nampak dari begitu banyaknya pemakai celluler, mulai dari pengusaha kelas atas hingga pengusaha kelas bawah, bahkan tidak sedikit para remaja pengangguranpun, pelajar yang mereka belum memiliki panghasilan yang menggunakan celluler.
Melihat begitu semaraknya celluler, maka alangkah besar manfaatnya jika celluler dimanfaatkan sebagai media dakwah, yaitu dengan cara memanfaatkan fasilitas Multimedia Messaging Service (mms) sebagai media untuk mengirin pesan-pesan normatif . Dengan ber-mms- kita dapat berdakwah dengan biaya yang murah.

Film
Film dapat memberikan pengaruh yang cukup besar kepada jiwa manusia yang sedang memirsanya. Di saat sedang menonton film, terjadi suatu gejala yang menurut ilmu jiwa sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses decoding terjadi, para penonton kerap menyamakan atau meniru seluruh pribadinya dengan salah seorang peran film.
Melihat pengaruh film begitu besar kepada jiwa yang sedang menontonnya, maka alangkah besar manfaatnya film itu, jika dijadikan sewbagai media untuk berdakwah.
Selain media-media yang penulis sebutkan di atas, masih banyak media-media lain yang dapat kita jadikan sebagai sarana untuk berdakwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar