Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rabu, 20 April 2011

HUBUNGAN KERJA

Hubungan Kerja
Hubungan antara buruh dan majikan yang terjadi setelah diadakan perjanjian kerja antara buruh dengan majikan, dimana buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah dan dimana majikan menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan buruh dengan membayar upah
Kegiatan pengerahan tenaga/jasa seseorang secara terus menerus dalam waktu tertentu dan secara teratur demi orang yang memerintahkannya (pengusaha/ majikan) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati bersama.

Dasar-dasar yang mengatur Hubungan Kerja
1. Perjanjian Kerja
Perjanjian di mana diatur kesanggupan seseorang bekerja di bawah pimpinan orang lain dan menerima upah

Dari kesanggupan itu diatur :
a. Macam pekerjaan.
b. Besarnya upah dan jam kerja perminggu, lamanya waktu istirahat (cuti) dan besarnya upah selama cuti.
c. Ada tidaknya pembagian keuntungan, jika ada berapa besar.
d. Jika ada, caranya pemberian pensiun atau untuk pemberian hari tua lainnya.
e. Bentuk upah lainnya dalam bentuk innatura.
f. Bonus atau fringe benefit lainnya.
g. Lamanya perjanjian berlaku.

2. Peraturan Majikan atau Peraturan Perusahaan
Isinya mengatur hak & kewajiban kedua belah fihak

3. Perjanjian Perburuhan
Perjanjian yang diadakan oleh satu atau beberapa serikat buruh yang terdaftar pada depnaker dengan seseorang atau beberapa majikan yang berbadan hukum, yang umumnya memuat syarat-syarat perburuhan yang harus diperhatikan dalam perjanjian kerja

4. Peraturan Perundang-undangan & Peraturan Pemerintah Lainnya
a. Sifatnya mengatur
b. Sifatnya memaksa
c. Sifatnya diantara mengatur & memaksa
d. Perlindungan buruh yang ekonominya lemah, terletak pada kekuasaan pengadilan
Collective Bargaining
Negoitation about working condition and terms of employmen between an employer, a group of employer or one more employers- organizations on the one hand, and one or more representatives workers organizations on the other, with a view to reach agreement
Alasan dilakukannya Collective Bargaining :
1. Perjanjian perburuhan sifatnya paling demokratis
2. Negara-negara industri di luar komunis menggunakan sistem perjanjian perburuhan untuk menentukan wage & working conditions.
3. Bentuk ini mengatur hubungan kerja di mana perjanjian kerja atau perjanjian majikan tidak boleh bertentangan dengan perjanjian ini.
Syarat-syarat Collective Bargaining :
1. Independental.
2. Tujuan untuk mencapai agreement.
3. Dari segi peserta, bisa satu serikat buruh dengan satu majikan atau beberapa serikat buruh dengan beberapa majikan atau kelompok majikan.
4. Collective bargaining selalu membicarakan tentang wage & working conditions.
Hal-hal yang dibicarakan dalam collective bargaining
1. Sistem pembayaran insentif, premi, dll
2. Jam kerja, jam lembur, waktu istirahat, waktu kerja
3. Libur tahunan
4. Pengaturan karyawan yang tidak masuk kerja atau sebab lain
5. Pemutusan hubungan kerja
6. Tunjangan pensiun dan dana sakit
7. Menetapkan standar produksi
8. Prosedur konsultasi kedua belah fihak
9. Cara-cara pemecahan perselisihan dan keluh kesah sehubungan dengan penafsiran tentang perjanjian perburuhan
10. Diatur tentang prosedur untuk perundingan baru bagi perjanjian baru
Bentuk-bentuk Collective Bargaining
1. Single plant bargaining
2. Company wide bargaining
3. Industrial wide bargaining
4. Area wide bargaining

HUBUNGAN INDUSTRIAL

HUBUNGAN INDUSTRIAL
Sejarah ketenagakerjaan di Indonesia
1. Zaman penjajahan Belanda :
 Perbudakan
 Peruluran
 Perhambaan
 Rodi
 Poenale sanksi
2. Zaman penjajahan Jepang :
 Romusha
3. Zaman kemerdekaan
 Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
 Pasal 28 UUD 1945
 Buku III, bab 7 A KUH Perdata
 Pegadaan uu yang berhubungan dengan ketenagakeerjaan
 Pengadaan peraturan pemerintah
 Ratifikasi konvensi ILO
Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalamproses produksi barang & jasa (Pekerja, Pengusaha & Pemerintah) yang didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila dari Pancasila dan UUD 1945 yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia

Tujuan HIP
1. Menciptakan ketenangan, ketentraman, ketertiban, dan kegairahan kerja, serta ketenangan berusaha.
2. Meningkatkan kesejahteraan pekerja serta derajatnya sesuai dengan martabat manusia.
Azas HIP
1. Kerja sama dalam produksi
2. Kerja sama dalam menikmati hasil perusahaan
3. Kerja sama dalam bertanggung jawab
Pelaksanaan HIP
1. Lembaga kerja sama Bipartit
2. Lembaga kerja sama Tripartit
3. Kesepakatan kerja bersama
4. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
5. Lembaga penyeleseian perselisihan industrial

BURUH
Pengertian buruh bisa dipersempit atau diperluas bergantung pada undang-undang
Buruh adalah tiap orang yang bekerja pada majikan di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan dengan mendapatkan upah. (UU No.2/1951 tentang Kecelakaan kerja)
Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
(UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan)

Serikat Buruh
Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan buruh, serta meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarganya
Faham organisasi buruh :
 Pure Trade Unionism
 Tendential Trade Unionism
 Sosiodemocratic Trade Unionism
 Revolutionary Trade Unionism

PENGUSAHA
a) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan milik sendiri.
b) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.
c) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud butir a & b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia
PEMERINTAH
Fungsi Pemerintah :
 Mewakili kepentingan masyarakat.
 Menjembatani perselisihan yang timbul antar buruh & pengusaha.
 Dinas/Departemen Tenaga Kerja

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF


Media periklanan alternatif muncul sebagai tambahan bagi media tradisional yang sudah lebih dulu berkembang, seperti media periklanan elektronik dan media periklanan cetak. Dalam hal ini, pemasar terus berpikir untuk mencari satu media yang unik, baru, dan terkadang aneh. Kita sering melihat iklan yang tertera didinding bis, mobil, truk, atau tong sampah.
Sebuah riset di Amerika (USA Today, 1998. Hlm. D1) membuktikan bahwa media iklan alternatif ini cukup efektif membuat mata orang-orang yang melihatnya terpana dan memikat mereka untuk menoleh dan memperhatikan iklan-iklan yang tertera didinding bis, subway, dan taman bermain.
Media periklanan alternatif biasa disebut juga dengan media periklanan luar rumah atau media periklanan luar ruang, seperti reklame, billboard, sarana transit (iklan di bus, taksi, subway), dan poster. Periklanan luar ruang menjadi pilihan untuk beriklan karena media ini mampu berkembang secara inovatif melalui teknologi.

MEDIA PERIKLANAN LUAR RUANG

Periklanan media luar ruang menurut Shirvani (1985) adalah sebagai bagian dari tata informasi (signage) yang akan membentuk elemen lingkungan fisik ruang kota. Iklan media luar ruang dapat dibedakan secara visual oleh manusia karena mengandalkan karakter seperti bentuk, ukuran, posisi, dll. Sedangkan Lynch (1981) berpendapat bahwa periklanan media luar ruang merupakan sebuah identitas kota dimana iklan bisa dijadikan sebuah elemen untuk meningkatkan citra kota atau sebaliknya. Berkaitan dengan hal ini, Jefkins (1996) menyatakan bahwa iklan media luar ruang dapat berfungsi sebagai ukuran tingkat pembangunan dan kesejahteraan sebuah negara.
Di Indonesia, media periklanan luar ruang sudah mulai dilirik oleh sebagian perusahaan besar. Sejauh ini, tempat-tempat strategis media periklanan luar ruang masih mendominasi diruas jalan tol dan jalan menuju pusat perbelanjaan. Menurut Renaldi Khasali, salah satu pakar ekonomi Indonesia, menyatakan bahwa di Indonesia masih memberikan aturan yang cukup ketat bagi perusahaan yang ingin memasang iklan dengan menggunakan papan reklame atau billboard. Selain harus mendapatkan izin dari instasi-instansi yang terkait dengan pemasangan iklan, syarat lain juga harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain:
• Ukuran papan reklame harus jelas, tidak melebihi standar normal
• Tidak menempatkan papan reklame dijalan-jalan protokol, lokasi peribadatan, dan sekolah.
• Papan reklame yang dibuat dapat mempercantik tata kota dan meningkatkan citra dari daerah setempat.
Karakteristik media iklan luar ruang:
1. Ukuran dan dominasi
Karena iklan dalam bentuk yang besar dapat mendominasi pemandangan yang ada disekitarnya dan menjadikan iklan tersebut pusat perhatian.
2. Warna
Iklan luar ruang dirancang sedemikian rupa untuk memancing orang melihatnya. Pemilihan aneka warna biasanya digunakan dalam iklan ini dengan dipadukan dengan gambar2 visual yang realistis untuk memudahkan orang mengingat produk yang diiklankan.
3. Pesan-pesan singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang berlalu lalang, pesan yang disampaikan hanya slogan singkat yang dicetak besar dan mencolok.
4. Zoning
Penempatan iklan secara strategis yang dapat menciptakan suatu kampanye yang ekonomis.
5. Efek mencolok
Dapat menciptakan pesan yang menarik dan berkesan melalui penebalan warna, ukuran, dan pengulangan.
Efek-efek yang terdapat dalam media luar ruang
1. Tata cahaya
Pencahayaan yang atraktif membuat orang mau menoleh, melihat, dan membaca pesan iklan
2. Lampu latar
Beberapa iklan melakukan eksperimen dengan cara holografi yang memberikan efek 3 dimensi
3. Bentuk
Beberapa iklan melakukan eksperimen agar media iklan tidak terlalu berbentuk kotak dan kaku, seperti melakukan teknik cutting.
4. Inflatable
Menggunakan bantuan benda lain yang digantungkan agar efek tiga dimensi lebih terasa
5. Gerakan
Posisi media yang bergerak ke kanan atau ke kiri atau berputar sesuai dengan gerakan khalayak memungkinkan pesan yang dapat tersampaikan dengan utuh.

Media Iklan luar ruang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mempromosikan suatu produk. Kelebihan media iklan luar ruang adalah jangkauan luas dan frekuensi tinggi, fleksibilitas secara mengukur jumlah khalayak, masalah lingkungan.Adapun kelemahan media iklan ruang antara lain tidak selektif, waktu terpa yang singkat, susah untuk geografis, biaya perseribu rendah, identifikasi merk yang tetap, pengingat sebelum membeli produk.

A. PERIKLANAN PAPAN REKLAME ATAU BILLBOARD
Periklanan ini adalah media luar ruang utama karena kemampuannya menjangkau lebih banyak orang, tetapi lebih sedikit mengeluarkan biaya dibandingkan dengan media lain. Disamping itu, papan reklame memiliki daya lihat yang tinggi karena bentuknya besar dan bergambar. Ukuran standar papan reklame bergambar biasanya 14 kaki x 48 kaki. Sebagian papan reklame biasanya ditempatkan 30-90 hari disatu tempat, kemudian dipindahkan untuk menarik banyak orang melihatnya. Namun ada pula yang dipasang permanen dalam satu lokasi saja. Materi iklan dibatasi dan ditekankan pada gambar-gambar, judul iklan, dan nama produk atau perusahaan.
Jenis-jenis papan reklame atau billboard
1. Poster Panel
Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan. Dicetak dalam jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan pada panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini tahan dengan perubahan cuaca dan gangguan cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan bantuan digital printing
2. Painted bulletin
Langsung didesain dan digambar oleh artist dari agency di atas panel yang telah disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian dipindahkan ke panel tersebut. Butuh kejelian mata seorang seniman lukis untuk menimbulkan detail sehingga benar-benar artistic. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop untuk mempromosikan film yang sedang diputar.

Karakteristik periklanan papan reklame atau billboard:
1. Lokasi
Papan reklame atau billboard seharusnya ditaruh ditempat-tempat strategis yang semua orang dapat melihatnya, tapi juga tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemasang iklan harus jeli apakah papan reklame tersebut akan ditempatkan dikiri atau kanan jalan atau apakah papap reklame tersebut justru akan menambah sembrawut tata kota didaerah tersebut.
2. Jenis produk yang diiklankan
Pemasang iklan harus mengerti benar situasi daerah yang akan didirikan papan reklame. Kita boleh berasumsi awal dengan nilai kepantasan. Misalnya, kita asumsikan bahwa orang pergi dari rumah dipagi hari dan pulang ke rumah pada sore atau malam hari. Maka iklan yang pantas dipasang dikiri jalan (pada saat orang pergi) adalah iklan sereal atau bubur yang dibutuhkan konsumen untuk sarapan, bukan iklan shampoo atau keperluan mandi lainnya karena konsumen tidak sedang melakukan rutinitas membersihkan badan.
3. Jangkauan
Papan reklame atau billboard memiliki jangkauan yang terbatas dan bersifat lokal, yaitu masyarakat yang tinggal didaerah sekitar papan reklame itu berdiri. Itu sebabnya, papan reklame dibuat dalam ukuran yang tinggi dan besar agar bisa terlihat oleh orang yang berada ditempat-tempat yang jaraknya cukup jauh.
4. Kecepatan arus lalu lintas
Jika papan reklame dipasang di jalur bebas hambatan, maka papan reklame tersebut harus didesain sedemikian rupa agar dari kejauhan sudah terbaca dan dikenali pesannya. Pada jalur ini iklan luar ruang mempunyai efektifitas terbaca dalam tempo kurang dari tujuh detik. Sebaliknya, Jika ingin menampilkan detail maka lebih baik memilih jalur lalu lintas yang padat dan pada ketinggian menengah. Jalur padat ini misalnya pada lokasi sekitar pusat perbelanjaan, persimpangan jalan, jalan tiga jalur yang ada sekolah dengan sedikit tempat parkir atau juga jalan ‘leher botol’ yang ujungnya menyempit. Pada arus yang padat, orang dapat membaca dengan santai pada titik pandang yang dekat. Ketinggian juga diperhatikan jangan sampai orang membaca dengan kepala terlalu mendongak.
5. Persepsi terhadap lokasi
Papan reklame juga bertujuan untuk membangun citra. Jangan sampai salah menempatkan produk dengan citra yang bonafit, anggun, besar dan modern di suatu tempat yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai sasaran.
6. Keserasian dengan bangunan sekitarnya
Tanpa memperhatikan keserasian, papan reklame akan menjadi sampah kota yang semakin menyebabkan calon pembeli sesak napas. Papan reklame yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang justru dapat mempercantik kota. Iklan luar ruang harus memperhatikan 7K, yaitu: keindahan, kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan dan kesehatan.

B. PERIKLANAN SARANA TRANSIT
Periklanan Sarana Transit adalah periklanan yang menggunakan sarana umum masyarakat, seperti bus, kereta api, atau truk. Selain itu, periklanan ini juga menggunakan halte, stasiun, bandara, dan terminal sebagai sarana lainnya. Terdapat 3 tipe dasar periklanan transit, yaitu:
• Tulisan reklame dalam, yaitu tulisan yang ditempatkan di atas kursi dan daerah bagasi, biasanya berukuran tinggi 11 inci dan lebar 28, 42, atau 56 inci.
• Poster Luar, yaitu gambar iklan yang ditempatkan disamping, dibelakang, atau di atap bus, kereta, atau taksi.
• Poster terminal, yaitu gambar iklan yang ditempatkan dalam terminal, halte, stasiun, atau bandara.

Di Amerika, biaya periklanan transit dihitung berdasarkan jumlah penampakan. Penampakan penuh atau penampakan 100 berarti sebuah tulisan dalam akan muncul disetiap 100 kali jalan kendaraan membawa iklannya, dan penampakan 50 berarti iklan dibawa oleh kendaraan tersebut 50 kali jalan.

Keuntungan menggunakan iklan transit meliputi :
1. tingkat perhatian yang tinggi (Exposure)
2. tingginya frekuensi konsumen objek transit (Frequency)
Kerugian juga terkait dengan transit :
1. Ketidak mampuan sarana transit untuk menjangkau konsumen (Reach)
2. suasana emosi konsumen / audiens (mood of the audience)

C. BILLBOARD ELEKTRONIK (VIDEOTRON)
Billboard Elektronik (videotron) merupakan media luar ruang yang berbentuk display atau digital yang berfungsi untuk melengkapi kekurangan papan reklame. Billboard Elektronik dapat menayangkan banyak iklan sekaligus sehingga tidak memakan tempat. Disamping itu, materi iklan dapat diganti dalam waktu singkat, tampilan iklan lebih meriah, bergerak, dan tidak monoton. Dengan menggunakan billboard elektronik tayangan iklan menjadi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Billboard elektronik merupakan media iklan luar ruang yang didesain untuk dilihat banyak orang baik yang menaiki kendaraan sekalipun. Dengan adanya media luar ruangan ini perusahaan dapat mempromosikan produknya lebih luas tanpa dibatasi waktu dengan sasaran jangkauan yang lebih luas serta mengenai banyak kalangan.
Billboard elektronik merupakan media iklan yang relatif baru di Indonesia, mulai masuk tahun 2006 dan diadobsi dari Amerika yang telah menggunakannya sejak tahun 90-an. Ukuran billbord berbeda-beda, tetapi pada dasarnya prinsip kerja sign dan billboard elektronik relatif sama karena menggunakan slide statis yang menggunakan serial animasi atau video. Media ini mengaplikasikan teknologi yang yang memiliki visual impact tinggi dengan biaya relatif murah dan hemat listrik serta pengiklan dapat mengontrol tampilan iklan dan menyesuaikan khalayak yang diinginkan. Kemampuan menampilkan gambar gerak dan audio, animasi, memungkinkan adanya cerita yang menarik. Teknologi ini juga memungkinkan penyesuian secara otomatis terhadap semua kondisi pencahayaan sehingga akan tetap terlihat dalam semua cuaca baik pagi, siang atau malam.
Keuntungan yang diberikan oleh billboard elektronik, antara lain:
1. Biaya relatif lebih murah
2. Billboard elektronik mendekati kebutuhan pasar
3. Hemat waktu
4. Fleksibel tinggi
5. Dapat memuat berbagai iklan
6. Dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
7. Menciptakan keindahan sekitar lokasi iklan
8. Hiburan bagi konsumen

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF PENDUKUNG

Disamping media periklanan luar ruang, media periklanan alternatif lain yang menjadi pilihan perusahaan untuk mempromosikan produknya, antara lain:
1. Periklanan melalui Yellow Pages
Periklanan ini biasa digunakan oleh perusahaan lokal untuk memasarkan berbagai produk dan jasanya. Dibeberapa negara, periklanan Yellow Pages biasanya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi, seperti telkom di Indonesia. Hal ini untuk memudahkan para pengguna jasa telepon mendapatkan alamat-alamat perusahaan yang membutuhkan produk atau jasanya. Belakangan ini, Yellow Page tidak hanya dalam bentuk kertas kuning saja, melainkan juga merambah internet dalam bentuk “toko robot” yang berfungsi untuk memandu konsumen menjelajahi toko-toko online yang ribuan jumlahnya.

Sebuah riset yang dilakukan oleh tim dari Jupiter Communication (1998) ditegaskan bahwa 77% konsumen online mencari produk spesifik, mulai dari harga, merek, dan perusahaan, melalui yellow page yang tertera dalam database website.

Keuntungan konsumen menggunakan periklanan yellow page antara lain:
• Hemat waktu
• Hemat energi dan uang
• Informasi cepat didapat
• Belajar tentang produk dan jasa

2. Periklanan melalui video
Bentuk periklanan ini meliputi penayangan informasi visual dan audio kunci mengenai suatu merek dan membagikan informasi ini kepada para pelanggan. Di Amerika, periklanan melalui video tidak asing lagi. Perusahaan biasanya akan membagikan video iklannya melalui pos dari rumah ke rumah, layaknya sebuah brosur. Banyak perusahaan menyatakan bahwa periklanan video lebih efektif dan lebih murah daripada periklanan cetak dalam bentuk brosur. Periklanan video lebih persuasif dan lebih potensial untuk menghibur konsumen dibandingkan dengan brosur yang seringkali dibuang dan menjadi sampah. Disamping itu, video juga efektif dalam mendapatkan perhatian dan mempengaruhi daya ingat akan pesan periklanan.
3. Periklanan melalui bioskop
Periklanan ini sengaja dibuat oleh perusahaan sebelum film ditayangkan untuk mengenalkan merek produk-produk mereka, biasanya produk minuman dan makanan ringan. Tayangan iklan di bioskop dimulai pada tahun 1940-an, dimana saat itu stasiun-stasiun televisi belum menjamur seperti sekarang. Harga sekali tayang pada saat itu berkisar antara $25.000-$225.000, dan bisa lebih tinggi jika perusahaan menuntut untuk iklan produknya sangat ditonjolkan. Namun dengan berjalannya waktu, menggunakan bioskop sebagai media alternatif bukan lagi menjadi pilihan perusahaan. Karena disamping mahal, jangkauannya pun sangat terbatas.
4. Periklanan melalui film atau opera sabun
Periklanan ini dibuat untuk memasarkan produk atau merek baru dari suatu perusahaan. Produk tersebut tidak hanya dari satu perusahaan saja, melainkan dari berbagai perusahaan yang biasanya menjadi sponsor film atau opera sabun yang bersangkutan, mulai dari perusahaan makanan, pakaian, properti, elektronik, sampai tempat wisata. Iklan tersebut disampaikan tidak secara lisan maupun tulisan, melainkan digunakan sebagai properti film atau opera sabun, bisa dikenakan langsung oleh para pemainnya, bisa juga digunakan sebagai pajangan atau hiasan rumah semata.
5. Periklanan melalui virtual Signage
Virtual signage merupakan sebuah tanda tidak nyata yang dihasilkan dari rekayasa teknologi komputer. Tanda-tanda tersebut berupa logo atau merek dari sebuah produk yang bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan dari produk yang bersangkutan.
Virtual signage biasa digunakan dalam sebuah pertandingan olahraga. Logo atau merek itu ditempatkan di atas lapangan olahraga. Penonton yang datang langsung ke lapangan tidak akan melihat logo tersebut, tapi penonton dirumah dapat melihat logo atau merek tersebut.
6. Periklanan melalui infomersial dan homeshopping
Periklanan infomersial diperkenalkan pada khalayak melalui televisi pada awal tahun 1980-an. Periklanan ini ditayangkan selama 30 menit. Infomersial sebenarnya diproduksi oleh para pengiklan, namun dirancang oleh stasiun televisi sebagai sebuah program televisi biasa. Periklanan infomersial biasanya menawarkan nomor 0-800 kepada pemirsa agar dapat menggunakan jalur bebas pulsa untuk melakukan pemesanan atau mendapatkan informasi lanjutan.
Periklanan homeshopping merupakan sebuah iklan produk yang ditayangkan khusus dengan durasi 30 menit. Dibeberapa negara, periklanan homeshopping muncul disaluran-saluran TV kabel dan TV lokal. Materi iklan biasanya memuat tentang merek produk, harga, nomor telepon, dan tawaran-tawaran khusus untuk menggugah konsumen agar tertarik membeli produk tersebut. Periklanan homeshopping seringkali menerapkan demonstrasi produk dan retorika hiperbola.
Kelebihan periklanan infomersial dan homeshopping terbatas pada kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika konsumen tertarik dengan iklan tersebut, mereka tidak perlu pusing atau bingung karena bisa langsung menelepon ke nomor-nomor yang dicantumkan dalam iklan untuk memesan barang tersebut. Sedangkan kekurangan infomersial dan homeshopping terletak pada karakteristik konsumen yang selalu tergiur dan terbujuk oleh rayuan iklan hingga tanpa sadar terus menggesek kartu kredit mereka untuk membeli produk yang sebetulnya tidak mereka butuhkan.
7. In-Flight Advertising
Medium lainnya yang saat ini sangat berkembang adalah in-flight advertising. Seiring dengan meningkatnya pengguna jasa penerbangan, demikian juga daya tarik-medium ini.
Iklan penerbangan mencakup empat bentuk:
1. In-flight magazine : Majalah yang diberikan oleh perusahaan penerbangan kepada penumpangnya secara cuma-cuma.
2. In-flight videos : Pemutaran video yang dilakukan kebanyakan pada penerbangan internasional dan sekarang ini sudah mulai digunakan pada penerbangan domestik.
3. In-flight radio : Pemancar radi ”xm” sudah mulai diterapkan dalam beberapa jasa penerbangan.
4. In-flight catalogs : Hampir semua penerbangan domestik sekarang menawarkan penerbangan dalam katalog belanja, mencapai 88% dari pasar penerbangan domestik.

Keuntungan Dan Kerugian Dari In-Flight Advertising
Keuntungannya meliputi:
1. Kecenderungan peningkatan jumlah pengguna jasa penerbangan, dan hampir 30% dari mereka berada pada posisi manager puncak pada perusahaan mereka, hal ini merupakan suatu taget yang menarik bagi perusahaan-perusahaan pengguna jasa in-flight adevertising. (a desirable audience).
2. Seorang pengguna jasa penerbangan tidak diperkenankan untuk meninggalkan ruangannya selama penerbangan berlangsung, dan saat itu terjadi, mereka sangat tertolong dan terhibur dengan adanya majalah, maupun video yang diputarkan oleh penyedia jasa penerbangan. (a captive audience
3. Biaya periklanan pada jasa penerbangan lebih rendah daripada media cetak lainnya.
4. In-flight advertising memungkinkan pengiklan untuk menjangkau kelompok-kelompok demografis tertentu, dan juga wisatawan untuk tujuan tertentu.



Kerugiannya meliputi :
1. Konsumen menganggap ide iklan jenis ini tidak terlalu menarik bahkan cenderung mengganggu (irritation).
2. Beberapa penerbangan membatasi jumlah waktu yang memungkinkan untuk di-iklan penerbangan. (availability)
3. Banyak penumpang yang cenderung memutuskan untuk menghilangkan iklan, tidak membeli headsets untuk memperoleh suara yang lebih baik, atau hanya mengabaikan iklan.
4. Memberi proyeksi peningkatan yang signifikan dalam jumlah iklan penerbangan yang sedang ditampilkan. Pengguna jasa penerbangan akan segera terendam oleh iklan tersebut.



Buku Sumber:
1. Lee, Monle & Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global.
Jakarta: Kencana Predana Media Group.
2. Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Komunikasi PemasaranTerpadu. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
3. Supriyanto, Sugeng. 2008. Meraih untung dari spanduk hingga billboard. Yogyakarta: Percetakan Galangpress
4. Beberapa artikel, penelitian, dan jurnal dari internet

Iklan Media Cetak

IKLAN MEDIA CETAK

• Disamping media elektronik, periklanan juga terdapat pada media cetak. Dalam sejarah, media cetak telah menjadi media iklan tertua didunia.
• Sebagai media iklan tertua, media cetak telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
• Majalah dan koran menjadi referensi utama untuk mendapatkan informasi berbagai produk dan lowongan pekerjaan.
• Surat kabar dan majalah adalah media yang hidupnya sangat bergantung pada iklan karena tanpa iklan tidak mungkin dapat bertahan lama.
• Media cetak harus mampu menarik pembaca atau audiensi tertentu, dengan kata lain target pembaca tertentu agar dapat menarik minat pemasang iklan.

Peran media cetak dalam periklanan
• Media cetak memungkinkan pemasang iklan menyajikan informasi secara lebih detail atau terperinci yang dapat diolah menurut tingkat kecepatan pemahaman pembacanya.
• Media cetak tidak memiliki sifat instrusif, dalam arti terlalu masuk dalam kehidupan audiensinya.
• Media cetak membutuhkan upaya dari pihak pembaca agar iklan yang disajikan mampu memberikan efek.
• Media cetak dapat menjangkau konsumen tertentu dan khusus.

A. MAJALAH
• Majalah merupakan media cetak yang dapat dengan cepat melayani kebutuhan pendidikan, informasi, dan hiburan bagi para pembacanya.
• Para pembaca majalah datang dari berbagai latar belakang dan status sosial sosial, mulai dari anak-anak-dewasa, perempuan-laki-laki, dan dari berbagai profesi pekerjaan.
• Majalah diterbitkan untuk memenuhi segala tipe audiensi berdasarkan segmentasi tertentu, seperti segmentasi demografis, gaya hidup, aktivitas, minat, dan ketertarikan pada bidang-bidang tertentu.
• Majalah sebagai media favorit bagi para pemasang iklan.

Majalah terdiri dari beberapa klasifikasi, antara lain:
1. Majalah Konsumen (consumer magazines)
Majalah konsumen beredar dimasyarakat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi dan hiburan.
• Majalah konsumen diklasifikasikan ke dalam kategori jenisnya adalah sebagai berikut: majalah umum (tempo dan gatra), majalah wanita (kartini, femina), majalah pria (Matra, ME), majalah remaja (gadis, cita cinta, aneka), majalah anak-anak (bobo), majalah kesehatan (higina), majalah wisata (travel club, tamasya), dll.
• Majalah konsumen diklasifikasikan dalam kategori distribusinya adalah sebagai berikut: berlangganan, melalui toko, dan keduanya.
• Majalah konsumen diklasifikasikan dalam kategori frekuensi penerbitannya adalah sebagai berikut: mingguan, bulanan, dua bulanan, dll.

Kategori produk yang paling sering menggunakan majalah konsumen sebagai media iklan adalah produk otomotif, perlengkapan mandi, kosmetik, komputer, dan peralatan kantor.
Majalah konsumen memiliki target konsumen tertentu dan khusus yang sering disebut dengan pembaca majalah minat khusus (special-interest magazines). Para pembaca ini terdiri dari orang-orang yang memiliki gaya hidup, minat, dan kepentingan yang sama. Seperti majalah gaya, majalah masak, majalah hobi, dll.
Isi majalah minat khusus sering kali menciptakan lingkungan iklan yang mendukung bagi produk dan jasa yang relevan. Misalnya, produsen peralatan fitnes akan lebih tertarik dan memilih memasang iklan di majalah kebugaran.
2. Majalah Pertanian
• Targetnya adalah para petani, keluarga petani, dan peminat pertanian.
• Majalah pertanian dirancang untuk memenuhi kebutuhan minat pembaca dibidang pertanian dan peternakan.
• Majalah pertanian dibagi ke dalam dua kategori, yaitu majalah pertanian umum yang membahas tentang seluruh tipe pertanian, mulai dari bercocok tanam sampai distribusi hasil pertanian. Dan majalah pertanian khusus yang membahas tentang binatang ternak, seperti ayam, sapi, atau babi.
3. Majalah Bisnis
• Target pembacanya adalah para pebisnis, karyawan, dan profesional.
• Majalah bisnis terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Majalah bisnis umum yang ditujukan untuk para eksekutif dari berbagai bidang bisnis.
b. Majalah kaum profesional, seperti pengacara, jaksa, hakim, arsitek, koki, dll.
c. Majalah industri yang ditujukan untuk para pebisnis yang bergerak dibidang industri.
d. Majalah perdagangan yang ditujukan untuk para pedagang yang mencakup: pedagang besar, dealer, distributor, pengecer, dsb.

• Majalah bisnis memiliki peran penting bagi pemasang iklan karena dapat menyediakan cara yang efisien untuk menjangkau berbagai individu yang spesifik yang menjadi target pasar pemasang iklan.
• Jenis periklanan dalam majalah bisnis adalah periklanan business to bussines dimana satu perusahaan dapat mempromosikan produk-produknya pada perusahaan lain yang membutuhkan. Misalnya, perusahaan material dapat mempromosikan produk-produknya melalui iklan pada perusahaan konstruksi.
4. Majalah komputer atau internet
• Majalah yang berkembang dipenghujung tahun 1990-an dimana internet sudah jauh dikenal oleh masyarakat dunia.
• Judul-judul majalah sudah sangat bervariasi, mulai dari basic internet sampai pada webguide monthly bagi para maniak internet.
• Majalah komputer biasanya menampilkan informasi umum mengenai perangkat lunak dan perangkat keras jenis terbaru, seperti majalah PC World atau PC Magazines.

Kelebihan Majalah dalam periklanan
1. Selektivitas
Majalah memiliki kemampuan menjangkau khalayak secara selektif karena majalah bersifat segmented dan khusus. Oleh karena itu memungkinkan pemasang iklan untuk menargetkan iklannya pada para pembeli potensial. Selektivitas khalayak dapat diklasifikasikan ke dalam dua aspek khusus, yaitu:
• Aspek demografis (selektivitas demografis)
Kamampuan majalah dalam menjangkau pembaca melalui isi majalah, misalnya majalah Cosmopolitan atau Femina yang dibaca oleh sebagian besar wanita dan remaja puteri.
• Aspek geografis (selektivitas geografis)
Kemampuan majalah dalam membantu pemasang iklan untuk fokus pada kota dan wilayah tertentu yang menyajikan artikel-artikel mengenai gaya hidup, peristiwa, dll. Misalnya, city magazines, dll. Majalah ini sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan untuk memfokuskan iklan yang memasarkan produknya pada suatu wilayah tertentu untuk membangun kepercayaan masyarakat setempat agar mendukung produk yang bersangkutan.
2. Kualitas Reproduksi
Majalah pada umumnya dicetak pada kertas yang berkualitas tinggi dan menggunakan proses percetakan yang sangat bagus, baik dicetak berwarna maupun hitam putih. Hal ini dapat menarik para pembaca untuk melihat iklan-iklan tersebut karena sifatnya yang eyes cathing. Sebagai media visual, ilustrasi iklan seringkali menjadi faktor dominan.
3. Kreativitas Fleksibel
Majalah menawarkan berbagai pilihan pada pemasang iklan, mulai dari bentuk, tipe, ukuran, dan materi iklan agar dapat mendorong daya tarik pembaca untuk melihat dan membaca iklan yang ditampilkan dengan cara menyediakan halaman lipat (gatefold), halaman tanpa tepi (bleed pages), sisipan (insert), dan pembelian ruang kreatif (creative space buys).
• Halaman lipat (gatefold), digunakan untuk menimbulkan kesan yang sangat kuat pada pembaca, seperti pada peluncuran produk baru. Halaman lipat biasa ditemukan pada sisi dalam sampul majalah atau halaman dalam majalah.
• Halaman tanpa tepi (bleed page), yaitu halaman dimana visual iklan suatu merek ditampilkan tanpa adanya batas pinggir halaman, tanpa margin atau garis putih yang mengelilingi halaman iklan. Halaman tanpa tepi memberikan kesan iklan tampil besar sehingga memberikan dampak dramatis pada pembaca.
• Sisipan (insert), yaitu booklet atau buku kecil yang disisipkan dalam majalah yang berisi tentang penggunaan suatu produk, kupon, disket, kartu, atau sampel produk.
• Pembelian ruang kreatif (creative space buys), yaitu penggunaan iklan seperempat atau setengah halaman majalah atau bahkan 4-5 halaman penuh. Biasanya masing-masing halaman digunakan untuk menjelaskan keunggulan dari masing-masing produk.
4. Permanen
Periklanan majalah memiliki keunggulan tersendiri dengan media periklanan lainnya karena iklan dimajalah memiliki daya hidup pesannya lebih lama, artinya para pembaca majalah biasanya selalu menyimpan majalahnya sebagai referensi yang akan dibacanya kembali dimasa yang akan datang. Hal ini memungkinkan pembaca dapat membaca isi majalah secara rileks dan tidak terburu-buru sehingga memberi keleluasaan pada pembaca untuk membaca iklan dengan lebih cermat.
5. Prestise
Iklan yang muncul dimajalah tertentu dan dikenal luas oleh masyarakat akan memiliki citra atau image tertentu. Dalam hal ini biasanya pemasang iklan akan memilih majalah apa yang memiliki reputasi terbaik. Dengan kata lain, majalah yang memiliki reputasi yang baik akan mempengaruhi image produk yang akan diiklankan. Semakin banyak orang membeli majalah tertentu maka semakin banyak pula orang yang akan mengenal produk yang diiklankan tersebut.

Kelemahan periklanan majalah
1. Biaya pemasangan iklan bergantung pada banyaknya jumlah pembaca majalah yang bersangkutan. Artinya, semakin populer majalah tersebut maka semakin mahal biaya yang dibutuhkan untuk memasang iklan.
2. Proses pembuatan iklan majalah berlangsung lama karena pemasang iklan harus menyerahkan materi iklan jauh hari sebelum publikasi, biasanya 30-90 hari. Jika materi sudah diserahkan pada pihak majalah maka secara otomatis menjadi hak pihak majalah yang bersangkutan. Pemasang iklan tidak dapat melakukan penyesuaian atau perubahan terhadap materi iklan.
3. Majalah biasanya mengukur keberhasilan berdasarkan jumlah halaman iklan yang mereka jual. Dengan kata lain, semakin sukses suatu majalah maka semakin banyak halaman yang digunakan untuk iklan. Hal ini memungkinkan terjadinya tingkat persaingan yang tinggi sehingga akan lebih sulit untuk mendapatkan perhatian pembaca.

PERIKLANAN KORAN ATAU SURAT KABAR
• Di Indonesia, belanja iklan terbesar kedua setelah televisi adalah surat kabar. Dengan kata lain, surat kabar merupakan media periklanan terpenting kedua setelah televisi.
• Surat kabar memiliki peran penting dalam menyampaikan berita secara cepat, detail, sekaligus menyampaikan informasi, artikel, dan feature menarik bagi pembacanya.
• Surat kabar memungkinkan komunikasi segera dimana pemasang iklan dapat mengumumkan penjualan dan penawaran setiap hari.

Klasifikasi periklanan surat kabar
1. Surat kabar harian, yaitu surat kabar yang terbit setiap hari. Surat kabar harian dapat diklasifikasikan berdasarkan:
• Waktu peredarannya, yaitu surat kabar harian pagi, surat kabar harian sore, dan surat kabar akhir pekan.
• Wilayah distribusinya, yaitu surat kabar harian nasional dan surat kabar harian lokal.
2. Surat kabar mingguan, yaitu surat kabar yang terbit dikota-kota kecil atau pada suatu wilayah tertentu yang tidak luas. Biasanya berita-berita yang disampaikan mengenai peristiwa-peristiwa yang ada dikota tersebut, dan iklan tidak banyak ditampilkan.
3. Surat kabar khusus, yaitu surat kabar yang isi beritanya ditujukan pada kelompok pembaca tertentu, seperti serikat buruh, organisasi, profesional, dll. Surat kabar khusus diterbitkan pada wilayah dimana sebagian besar penduduknya berkomunikasi dengan bahasa tertentu, seperti surat kabar ‘the jakarta post’ yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan orang asing.

Jenis-jenis iklan surat kabar
1. Iklan display, yaitu iklan yang terdiri dari judul dan teks serta kombinasi dari foto, gambar, dan tampilan visual lainnya. Iklan ini biasanya dapat muncul pada setiap halaman surat kabar. Iklan ini terbagi menjadi dua kategori:
• Iklan lokal, mengacu pada iklan yang dipasang oleh organisasi, perusahaan, atau individu lokal. Seperti iklan supermarket (indomart, alfamart)
• Iklan nasional, mengacu pada iklan dari suatu produk atau merek tertentu yang dipasarkan secara nasional.
2. Iklan baris, yaitu iklan yang disusun dibawah satu subjudul sesuai dengan jenis barang atau jasa yang diiklankan. Terbagi menjadi tiga kategori:
• Iklan properti
• Iklan otomotif
• Iklan lowongan pekerjaan
3. Iklan khusus, yaitu iklan yang mencakup pengumuman pemerintah, pengumuman laporan keuangan perusahaan, dan pemberitahuan mengenai perubahan bisnis, serta iklan politik atau iklan kepentingan khusus yang memuat tentang isu-isu tertentu.
4. Iklan sisipan, yaitu iklan yang tidak muncul dihalaman surat kabar. Biasanya iklan ini dicetak terlebih dahulu oleh pemasang iklan kemudian disisipkan diantara halaman surat kabar sebelum dikirim pada pelanggan atau pengecer. Iklan ini dapat berbentuk brosur, katalog, atau surat.

Kelebihan iklan surat kabar
1. Surat kabar memberikan cakupan lengkap dan tidak terbatas pada kelompok-kelompok tertentu karena hampir setiap orang dapat membacanya.
2. Periklanan surat kabar dapat dilakukan dengan cepat sehingga memungkinkan pemasang iklan dapat mengaitkan materi iklan dengan perkembangan pasar lokal atau peristiwa-peristiwa aktual sehingga hasilnya lebih responsif.
3. Iklan surat kabar dapat dengan cepat dan mudah diubah.
4. Surat kabar memberikan materi lebih panjang dan terperinci, termasuk daftar produk dan harganya.
5. Surat kabar pada umumnya ditargetkan secara geografis, sehingga pemasang iklan dapat menyesuaikan materi iklannya dengan kondisi pasar wilayah dimana konsumen terbesar berada.
Kelemahan periklanan surat kabar
1. Surat kabar tidak memiliki usia baca yang tahan lama karena pada umumnya setelah dibaca, surat kabar tersebut akan dibuang atau didaur ulang.
2. Kualitas produksi rendah dimana surat kabar menggunakan kertas yang permukaannya kasar dan buram sehingga kadang kala tampilan iklan kurang jelas.
3. Pesan iklan yang muncul dalam surat kabar harus bersaing dengan banyak iklan lain untuk menarik perhatian pembacanya hingga tak jarang pemasang iklan lebih memilih untuk menyisipkan iklannya.